Jakarta (ANTARA News) - Yee Sang adalah salad ikan berpadu sayuran yang jadi salah satu makanan wajib saat Imlek. Pada praktiknya, bahan yang dipakai dalam Yee Sang kembali ke selera masing-masing.



Di restoran Fook Yew, mal Grand Indonesia, makanan yang dipercaya akan membawa kemakmuran ini disajikan bukan dengan ikan, melainkan kepiting soka.

"Kami memilih kepiting soka agar beda dari yang lain," kata Cynthia Utami, Assistant Brand Manager Fook Yew.

Salad ikan segar ini adalah bagian dari menu spesial "Shifu Lunar Specials" untuk menyambut Tahun Ayam Api.

(Baca juga: Camilan Imlek cantik nan unik ala hotel berbintang)



Setelah mencicipi salad sebagai makanan pembuka, Anda bisa memesan Cold Dish Combination yang terdiri dari bakso kepiting, salad udang, udang dengan keju mozarella juga vegetarian spring roll.

Fook Yew juga menyuguhkan sup ayam dan kepiting yang menyimbolkan kemakmuran, kesuksesan serta status yang tinggi di China.

(Baca juga: Cara menyantap sajian Imlek Yee Sang)



Bila datang beramai-ramai, Anda bisa memesan satu ekor ayam atau bebek panggang yang renyah untuk disantap bersama-sama.



Pencinta udang bisa menyantap udang goreng saus manis dan pedas. Jika lebih suka makanan yang terasa gurih, cobalah crispy salted egg fish alias udang telur asin yang nikmatnya membuat lidah ketagihan.



Sajian yang berbentuk bundar menjadi simbol kemakmuran, keluarga yang bersatu serta keberlangsungan tanpa batas. Harapan itu disimbolkan dalam hidangan jamur kental dengan kulit tahu yang ditata dalam lingkaran "pagar brokoli".



Tidak ketinggalan nasi goreng yang jadi makanan kebanggaan Indonesia. Meski penampilannya mirip seperti nasi goreng kecap, tapi masakan ini sebenarnya merupakan nasi goreng taro alias ubi. Menyantap ubi dipercaya bisa melindungi diri dari nasib buruk serta membawa keberuntungan dan kekayaan.



Sebagai penutup, ada Nian Gao berbentuk ikan dengan isi kacang merah yang menjadi simbol kemakmuran bertambah pada tahun ini.

Fook Yew menyediakan Shifu Lunar Specials hingga 12 Februari 2017.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017