Kerusakan jalan raya ini menyebabkan transportasi dari Atambua menuju tiga desa ini putus total."
Kupang (ANTARA News) - Akses transportasi di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste terputus total akibat amblesnya ruas jalan negara sepanjang 40 meter di wilayah Desa Sarabau, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, Timor Leste.

Kepala Desa Sarabau, Kecamatan Tasifeto Timur, Belmindo Roberto Rinmalae, ketika dihubungi ANTARA News dari Kupang, Minggu, mengatakan bahwa amblesnya jalan negara yang dibangun pada 2016 oleh PT Nindia Karya (PT NK) akibat hujan deras disertai angin kencang, Jumat dini hari (27/1) .

"Ruas jalan yang hancur sekitar 40 meter. Tembok penahan jalan hancur akibat tergerus air hujan menyebabkan jalan raya yang telah di-hotmix itu hancur total," katanya.

Ia mengatakan, akibat hancurnya jalan sepanjang 40 meter itu menyebabkan terputusnya transportasi yang menghubungan tiga desa di wilayah yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, Timor Leste, yaitu Desa Bauh, Desa Sarabauh dan Desa Sadi.

Dikatakannya, transportasi darat dari Atambua menuju tiga desa itu juga terputus total karena kendaraan tidak bisa melintas di lokasi longsoran dengan kedalaman dua meter.

"Kerusakan jalan raya ini menyebabkan transportasi dari Atambua menuju tiga desa ini putus total. Semua kendaraan tidak bisa melintas akibat amblesnya jalan sepanjang 40 meter itu," ujarnya.

Ia mengatakan, masyarakat yang hendak menuju Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu, harus meninggalkan kendaraannya di lokasi tanah longsor dan menganti kendaraan lain menuju Atambua.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Belu, Alfons Kefi, membenarkan terjadinya bencana alam yang menyebabkan lumpuhnya transportasi jalan di wilayah perbatasan dengan negara Timor Leste itu.

"Memang benar jalan negara di wilayah perbatasan dengan negara Timor Leste itu putus total akibat longsoronya tembok penahan jalan, ketika terjadi hujan deras disertai dan angin kencang, Jumat (27/1) lalu. Saya sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk melihat kerusakan yang terjadi itu," katanya menambahkan.







Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017