Pada 2017, 2018 dan seterusnya, mungkin antara 20 persen hingga 50 persen total investasi ada di tangan Kementerian ESDM, yaitu sektor migas, listrik dan smelter."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut kontribusi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencapai sekitar 20 persen hingga 50 persen pada tahun-tahun mendatang.

"Pada 2017, 2018 dan seterusnya, mungkin antara 20 persen hingga 50 persen total investasi ada di tangan Kementerian ESDM, yaitu sektor migas, listrik dan smelter," kata Tom, sapaan akrab Thomas dalam peluncuran layanan investasi 3 jam khusus sektor ESDM di Jakarta, Senin.

Meski pencapaiannya masih tergantung dari tingkat kesuksesan investasinya, Tom menyebut pencapaian tersebut terlihat dari tingginya investasi sektor ESDM yang masuk sepanjang 2016 lalu.

"Beberapa hari lalu kedeputian pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal menyampaikan Top 100 penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Saya cukup kaget, semua isinya listrik dan smelter. Ternyata cukup besar porsi nyawa investasi nasional di tangan Kementerian ESDM," ujarnya.

Dalam capaian realisasi investasi sepanjang 2016, sektor listrik, gas dan air yang juga masuk sektor ESDM menempati posisi keempat dari lima realisasi investasi PMDN teratas.

Ada pun untuk PMA, realisasi investasi smelter duduk di posisi teratas. Sedangkan realisasi investasi pertambangan berada di posisi ke empat teratas.

"Kontribusi sektor ESDM menjadi penting untuk mendukung pencapaian target realisasi investasi tahun ini yang dipatok Rp678,8 triliun. Dalam lima tahun terakhir, komposisi investasi dari sektor ESDM berkisar di level 21 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia," katanya.

Berdasarkan data investasi sektor ESDM yang ada di BKPM tahun 2012-2016 (di luar kegiatan hulu migas) menyebutkan bahwa angka Rp490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi yang masuk.

Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan (Rp229,4 triliun), sektor pertambangan batubara (Rp71,4 triliun), sektor pertambangan logam mulia (Rp67,4 triliun), pertambangan logam lainnya selain besi (Rp38,8 triliun), jasa pertambangan migas (Rp21,3 triliun), dan sektor ESDM lainnya (Rp61,7 triliun).

Sementara itu, pada tahun anggaran 2016, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp347,8 triliun atau setara dengan 26,76 miliar dolar AS.

Sedangkan target investasi sektor ESDM tahun 2017 sekitar 43 miliar dolar AS, dengan nilai terbesar dari sektor migas sekitar 22 miliar dolar AS.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017