Perusahaan besar seperti Apple Inc, Google dan Microsoft Corp menawarkan bantuan legal untuk karyawan yang terkena peraturan tersebut...
Jakarta (ANTARA News) - Silicon Valley pada akhir pekan lalu memimpin penolakan terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump sekaligus membantu karyawan mereka yang terjerat masalah tersebut.

Industri tersebut sudah lama bergantung pada imigran dan juga berterima kasih atas kontribusi mereka, hanya sedikit langkah awal tentang bagaimana menanggapi kebijakan tersebut.

Kebanyakan pemain industri teknologi langsung merespon kebijakan tersebut dan mengkritik Trump. Apa yang mereka lakukan lebih jauh dari sektor lain yang kebanyakan diam selama akhir pekan lalu.

Reuters melaporkan sebagian besar bank utama AS dan perusahaan mobil menolak berkomentar terhadap isu tersebut.

Trump melarang sementara pengunjung dari tujuh negara mayoritas berpenduduk Muslim dan menghentikan sementara program penerimaan pengungsi selama 120 hari.

(Baca juga: Trump disebut-sebut akan hentikan visa bagi tujuh negara Islam)

Aksi Trump itu memicu reaksi global dan juga menimbulkan kebingungan dan kemarahan di kalangan pengungsi.

Perusahaan besar seperti Apple Inc, Google dan Microsoft Corp menawarkan bantuan legal untuk karyawan yang terkena peraturan tersebut, berdasarkan surat yang mereka kirim untuk para staf.

Beberapa petinggi Silicon Valley dikabarkan mendonasikan uang mereka untuk bantuan hukum guna mendukung para imigran menghadapi larangan tersebut.

Pimpinan Tesla, Elon Musk, dan bos Uber, Travis Kalanick, menyatakan di Twitter mereka akan menyampaikan kehawatiran tersebut ke dewan penasihat bisnis Trump.

Kalanick mendapat penentangan di media sosial karena sepakat masuk grup tersebut. Melalui unggahan di Facebook, Kalanick menyatakan larangan imigrasi tersebut "salah dan tidak adil" dan Uber akan menyiapkan 3 juta dolar AS untuk membantu pengemudi yang terdampak.

Teknologi industri di sana juga memiliki isu lain yang bertentangan dengan kebijakan Trump, termsuk kebijakan perdagangan dan keamanan siber.

Sam Altman, Presiden Mountain View, menulis di blog ajakan para pemimpin dunia teknologi untuk menentang kebijakan imigrasi tersebut.

John ZImmer dan Logan Green, pendiri Lyft, menulis petisi di blog perusahaan tersebut untuk mendonasikan jutaan dolar selama empat tahun ke depan American Civil Liberties Union (ACLU).

Michael Dearing, pendiri Harrison Metal, memulai proyek bernama ELLIS, Entrepreneur's Liberty Link in Silicon Valley, untuk membantu startup dan perusahaan teknologi kecil yang memiliki masalah imigrasi.

ELLIS juga merujuk pada Pelabuhan New York di Pulau Ellis, tempat para imigran tiba.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017