Lewoleba (ANTARA News) - Dana Suaka Margasatwa (WWF) Indonesia meluncurkan kapal phinisi pendidikan konservasi dan lingkungan untuk masyarakat di Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin. Peresmian penggunaan kapal phinisi pendidikan yang diberi nama "Kotek Lema" (sebutan untuk salah satu jenis ikan paus, oleh masyarakat setempat} itu dilakukan Wakil Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, yang dirangkai dengan Lokakarya guna menyamakan persepsi tentang Pembentukan Kawasan Konservasi Laut (KKL) Solor, Lembata dan Alor. Kapal tersebut sepanjang 22,5 meter dan lebar 5, 5 meter, serta mampu menampung maksimum 35 orang peserta pendidikan konservasi dan lingkungan. Kapal itu dilengkapi informasi tentang ekosistem darat dan laut, keanekaragaman hayati, pengelolaan kawasan perlindungan laut dalam format visual dan audio visual. Wakil Direktur Program Kelautan WWF-Indonesia, Tri Agung, mengatakan bahwa peluncuran kapal pendidikan itu merupakan bagian dari program WWF untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam mendukung pengelolaan kawasan perairan Laut Sawu. Direncanakan kapal itu mulai dioperasikan Juni mendatang. "Kapal pendidikan ini untuk memberi pengetahuan selengkapnya kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya siswa sekolah dasar dan menengah di wilayah Solor-Alor mengenai sumber daya alam dan pola pengelolaan berbasis ekosistem yang sejauh ini menjadi alternatif terbaik untuk pengelolaan kawasan," ujar Agung. Sementara itu, Frans Lebu Raya mengemukakan, kehadiran kapal pendidikan itu sangat membantu pemerintah dan masyarakat di Lembata, Flotim dan Alor untuk mengenal lebih jauh kekayaan laut dan bagaimana mengelolanya untuk keuntungan maksimal di masa mendatang. "Sesuai program Gemala yang dicanangkan Pemerintah NTT, perlu ada kecintaan terhadap laut, termasuk pelibatan siswa, mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007