Jakarta (ANTARA News) - Pecatur putri terbaik Indonesia IM/WGM Irene Kharisma Sukandar yakin kejuaraan dunia catur wanita 2017 di Teheran, Iran, merupakan momentum untuk bisa menggenjot prestasi di tingkat internasional dan mencetak sejarah catur Indonesia.

"Ini peristiwa yang pas sekali karena tepat Desember lalu saya genap latihan dua tahun bersama Grand Master Susan Polgar sekaligus merampungkan pendidikan saya di Amerika Serikat, sehingga sudah banyak persiapan saya untuk ikut kejuaraan dunia kali ini," kata Irene saat konferensi pers di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu.

Kejuaraan dunia catur wanita yang akan berlangsung pada 10 Februari-5 Maret 2017 di Espinas Palace Hotel merupakan yang kedua bagi Irene adalah keikutsertaannya yang kedua. Dalam penampilannya di Sochi, Rusia pada bulan April 2015 dengan status sebagai juara Asia 2012, Irene yang menjadi unggulan ke-39 saat itu, harus tersingkir pada putaran pertama dari pecatur asal Georgia Salome Melia yang menjadi unggulan ke-26.

Irene tersingkir dalam babak play-off catur cepat (0-2) setelah bertarung ketat 1-1 pada catur standar. Akan tetapi, pecatur kelahiran 7 April 1992 tersebut mengaku dirinya lebih siap kali ini dibandingkan dua tahun yang lalu.

"Saya lebih percaya diri dari dua tahun lalu, pasalnya ini turnamen pertama saya sebagai profesional dan dengan persiapan yang matang," ujar Irene yang kini memiliki rating 2421 dan datang sebagai unggulan ke-32 di ajang tersebut.

Selama dua tahun di Amerika Serikat, selain berlatih bersama Susan Polgar, Irene juga berkuliah pasca sarjana bidang Hubungan Internasional di Webster University, St. Louis dan selama waktu tersebut, perempuan 25 tahun itu sudah mengikuti 13 turnamen internasional dengan hasil yang baik dan stabil dengan rata-rata menempati urutan tiga besar.

Ia bahkan mampu mengalahkan salah satu pecatur top dunia asal Prancis kelahiran Moldova, IM Almira Skripchenko pada ajang EKATAMA Womens Chess Match di Bekasi 19-21 Mei 2016 lalu dengan kemenangan 3-2 tanpa mengalami kekalahan dari lima partai.

Dalam kejuaraan dunia catur wanita kali ini, Irene akan mendapat hadangan pertama dari pecatur Qatar kelahiran China, Zhu Chen yang merupakan juara dunia catur wanita tahun 2001 sampai 2004. Kendati dinilai sebagai lawan yang tangguh, Irene dinilai memiliki peluang pasalnya sejak menikah dengan GM Mohammad Al-Modiahki dan menjadi warga negara Qatar pada 2006 prestasi Zhu yang kini berusia 41 tahun itu mulai meredup.

Sejarah pertemuan kedua pecatur tersebut diketahui berlangsung imbang 2-2. Irene kalah dalam Asian Games Doha 2006, remis di Asian Indoor Macau 2007, menang di Asian Continental Filipina 2009 dan kembali remis saat Asian Indoor Korea Selatan 2013.

"Peluang Irene cukup terbuka untuk menang di partai awal tersebut walau tentu perlu perjuangan keras," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hashim S. Djojohadikusumo.

"Kami berharap Irene bisa mencatatkan sejarah bagi dunia catur Indonesia untuk menjadi juara dunia dan berupaya sekuat tenaga untuk menggapainya, namun tetap tenang dan tidak terlalu terbebani agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di ajang itu," kata Hashim menambahkan. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017