Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah ahli geologi akan segera mengkaji tanah longsor di jalur nasional Trenggalek-Ponorogo, Jawa Timur, untuk mendapatkan solusi lebih baik dalam mengatasi bencana yang memutus akses transportasi dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Dalam waktu dekat sejumlah ahli geologi akan melihat jalur itu, mungkin dalam pertengahan bulan ini, sebab ini membutuhkan penanganan segera," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak saat berada di Surabaya, Kamis.

Emil yang ditemui saat pelantikan pengurus baru Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengatakan, kajian ahli geologi bertujuan untuk menetapkan pendekatan teknis yang tepat sehingga terjadi peristiwa serupa.

Selain itu, kata dia, Pemkab Trenggalek juga akan melakukan pendekatan sosial dengan mengubah lahan sawah dari lahan sawah basah menjadi lahan sawah kering, karena ada sebagian lokasi yang kemiringannya sangat luar biasa, yang harus segera diganti.

"Langkah yang kami lakukan saat ini yakni bergotong-toyong membersihkan saluran air. Ini merupakan langkah untuk mengurangi resiko yang signifikan, sebab selama ini ruas yang rentan longsor adalah akibat dari air yang meresap ke retakan-retakan tanah dan terus mendorong terjadinya erosi yang menyebabkan longsor besar," tuturnya.

Sementara Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru Prihatmoko mengatakan, langkah teknis penanganan longsor di Trenggalek akan dilakukan dengan kerja sama Persatuan Insiyur Indonesia (PII).

"Kajian yang kami lakukan nantinya menjadi rekomendasi penanganan yang tepat pada ruas jalan nasional itu, sebab setiap kondisi tanah membutuhkan penangan yang berbeda dari satu titik ke titik lainnya," ucapnya.

Sukmandaru mengatakan, ahli geologi yang ke lapangan nantinya akan melakukan penelitian mendalam terkait tanah longsor yang terjadi di KM 16, dan meneliti pergerakan tanah yang terjadi di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, dan beberapa wilayah di Kecamatan Tugu dan Trenggalek.

"Rekomendasi akan kami keluarkan, dan menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk melakukan langkah penanganan jangka menengah maupun jangka panjang, agar kejadian tanah longsor dapat diminimalisir. Sekaligus membuat terobosan agar kerentanan terjadinya longsor secepatnya diminimalisasi sejak dini," imbuhnya.

Sebelumnya, longsor besar terjadi pada Kamis (26/1) di dua titik, yakni di kilometer 16 dan 17 Desa Nglinggis, Kabupaten Trenggalek yang menyebabkan akses lalu lintas jalur nasional Trenggalek-Ponorogo-Pacitan terputus total.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017