Jakarta (ANTARA News) - Dokter Ketut Gede Budhi Riyanta berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi inovasi Blackinovation 2016 melalui inovasi plester pembasmi jamur di kulit yang bernama Fungiplast.

"Plester ini mengandung obat penyembuh jamur dengan dosis yang terukur sehingga selain dapat menyembuhkan dengan efektif infeksi dermatologi pada kulit, plester ini juga mampu menutup infeksi sehingga tidak mengurangi percaya diri penggunanya," ujar Budhi di Jakarta, Rabu.

Plester tersebut memiliki keunggulan yakni menyamarkan infeksi jamur di kulit, anti air dan dapat bertahan lebih lama, dosis terukur, tahan lama, juga tersedia berbagai pilihan warna dan ukuran, penggunaan lebih dari 24 jam, dan harga kompetitif.

Dia mengatakan pihaknya telah menguji efektifitas plester tersebut di laboratorium. Ke depan, dia berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk mengembangkan produk itu.

Selain Budhi, dua inovator lainnya juga berhasil keluar sebagai inovator terbaik pada BlackInnovation 2016, yakni Ignatius Ario Noegroho dengan inovasinya bertajuk "Ranginas", serta inovator ketiga yakni Ratu Aghnia Fadillah dan Rogers Dwiputra Setiady dengan inovasinya berupa "Lemuria".

Ranginas merupakan pengering pakaian yang bisa mengeringkan pakaian tanpa mengenal cuaca. Sementara, Lemuria merupakan perangkat Internet of Things (IoT) yang akan melakukan pemindaian volume sampah di tempat penampungan sampah.

Ketiganya masing-masing berhak mendapatkan total hadiah uang tunai Rp 30 juta ditambah Innovation Journey ke Jepang untuk melihat tempat-tempat inovatif yang menarik untuk dipelajari.

Perwakilan penyelenggara BlackInnovation 2016, Gege Dhirgantara, mengatakan ajang tersebut merupakan dukungan swasta terhadap ide kreatif anak bangsa.

"Ini wujud karya riil karya anak bangsa. Kami berharap, karya ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia tapi juga dunia," harap Gege.

(T.I025/N004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017