Jakarta (ANTARA News) - Film "Salawaku" menjadi film Indonesia pertama yang mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), lembaga pemerintah yang memiliki salah satu tugas pokok dan fungsi meningkatkan perfilman nasional.

"Tugas pokok Badan Ekonomi Kreatif memang tujuannya adalah membentuk ekosistem yang mengakselerasi nilai tambah ekonomi. Salah satu bagian penting adalah pentingnya penyebaran film itu sendiri," kata Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, dalam temu media di Jakarta, Jumat.

Ricky mengatakan bahwa penayangan film saat masih berpusat di kota besar, sehingga mendorong perluasan kehadiran film di layar lebar menjadi bagian dari tugas Bekraf.

"Pentingnya tumbuhnya ekosistem perfilman daerah terutama di luar Jawa. Hal ini menjadi alasan siginifikan mengapa Bekraf mendukung film ini bahwa optimisme produksi film tidak melulu dimulai di Jakarta," ujar Ricky.

Hal tersebut sejalan dengan aspek yang saat ini mulai didorong Bekraf yaitu production location service di mana Bekraf mendukung film yang memperlihatkan betapa kayanya Indonesia.

"Film ini bisa menjadi contoh dan memberi inspirasi ke berbagai daerah lainnya bukan untuk film nasional, tetapi juga film internaisonal," kata Ricky.

Tidak hanya itu, menurut Ricky, "Salawaku" dipilih, karena menumbuhkan semangat toleransi dan pemahaman keragaman Indonesia secara lebih luas.

"Film ini menjadi sebuah alat untuk mempromosikan keragaman Indonesia yang di saat-saat sekarang ini menjadi sangat penting untuk saling memahami budaya satu sama lain," ujar Ricky.

"Masyarakat Indonesia bisa secara keseluruhan memahami budaya di Maluku, cara pandang, cara hidup dan juga adat di wilayah lain di Indonesia," lanjut dia.

Dukungan Bekraf menurut produser "Salawaku" Dewi Umaya, telah ada sejak "Salawaku" bertolak ke Tokyo International Film Festival 2016.

"Salawaku" juga menjadi nominee film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2016 dan meraih Piala Dewantara untuk kategori Film Panjang Bioskop Terbaik dalam Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016.

(Baca: Salawaku bersaing untuk raih Best Asian Future Award di TIFF)


(2016 TIFF)

Dalam FFI, "Salawaku" membawa pulang tiga piala untuk kategori Pemeran Anak Terbaik (Elko Kastanya), Pengarah Sinematografi Terbaik (Faozan Rizal) dan Pemeran Pembantu Wanita Terbaik (Raihanun).

"Semoga dengan film ini spirit anak Indonesia menular, ada sesuatu yang bergerak untuk berkarya dan berkesenian. Dan, semoga Bekraf tetap terus mendukung film Indonesia," ujar Dewi Umaya.

"Salawaku" akan tayang serentak di bioskop-bioskop di Indonesia pada 23 Februari 2017.

(Baca juga: Pritagita Arianegara tidak menyangka "Salawaku" masuk Festival Film Tokyo)

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017