Jakarta (ANTARA News) - Delapan sekolah di Kota Bekasi dan Tangerang Selatan secara bersamaan membersihkan lingkungan sekolah mereka dari serangan iklan rokok.

Lima sekolah di Kota Bekasi yakni SMPN 1, SMPN 4, SMPN 17, SMPN 23, dan SMPN 6, menurunkan iklan-iklan rokok itu, serta tiga sekolah di Tangerang Selatan, yakni SMPN 2, SMAN 8 dan SMKN 1 Tangerang Selatan.

Menurut Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari, pembersihan iklan rokok di Bekasi didukung penuh Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu.

Penurunan iklan rokok di sekitar sekolah ini adalah bentuk penolakan siswa, guru, serta masyarakat sekitar sekolah terhadap perusahaan rokok yang dengan sengaja meletakkan iklan rokok di sekitar sekolah untuk menargetkan anak-anak sebagai perokok pengganti.

Total terdapat 15 iklan rokok yang berhasil diturunkan di sekitar lingkungan di lima sekolah di Kota Bekasi itu.

Penurunan iklan rokok ini adalah aksi lanjutan dari berbagai aksi kreatif tolak jadi target yang digelar pada Desember lalu.

"Selain itu para pelajar ini juga telah mensosialisasikan mengenai penolakannya menjadi target industri rokok sekaligus menggalang dukungan dari siswa dan guru serta masyarakat sekitar sekolah mereka," kata dia.

Pendampingan pada sekolah ini dilakukan juga Lentera Anak bersama dengan Dinas Pendidikan di lima Kota di Indonesia, yakni Kota Padang, Mataram, Bekasi, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor.

Program pendampingan ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran kritis siswa, guru dan masyarakat luas pada taktik industri rokok yang terus menargetkan anak-anak.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi dan memperkuat anak-anak agar mampu menolak menjadi target industri rokok yang dengan sengaja menempatkan iklan rokok di sekitar sekolah," ucap dia.

Selain di Bekasi dan Tangerang Selatan, saat ini, Lentera Anak bersama Gagas Foundation bahkan sudah berhasil menurunkan iklan rokok di 15 sekolah di Kota Mataram.

Sementara Kota Padang bekerjasama dengan Ruandu Foundation, akan melakukan penurunan iklan rokok di sekitar sekolah pada pertengahan Februari ini setelah sebelumnya mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah pada awal Februari lalu.

Lisda mengaku dari hasil monitoring Tim Lentera Anak pada 2016 ditemukan 61 merek rokok yang mengepung sekolah-sekolah di lima kota ini.

Penempatan iklan rokok di sekitar sekolah ini ditujukan agar anak-anak terpengaruh untuk mulai merokok, sebagaimana disebutkan dalam hasil studi Komnas PA dan UHAMKA pada 2007, sebanyak 46,3 persen anak mengaku terpengaruh merokok karena melihat iklan rokok. 

Pewarta: Aubrey Fanani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017