Tokyo (ANTARA News) - Bosan dengan kotak berisi cokelat biasa? Coba koktail serangga atau serangga karamel pada Hari Valentine.

Sebuah bar di Tokyo pada Minggu menawarkan menu penutup dan minuman serangga spesial kepada pasangan pemberani menjelang Valentine.

Menunya beragam, mulai dari koktail cranberry dan serangga sampai ulat karamel dengan almond dan kacang mete.

Krim pada beberapa makanan penutup meliputi cairan internal serangga air raksasa Thailand, yang dikenal berasa manis.

"Rasanya renyah seperti kulit kenari dan cocok dengan cokelat," kata Sayumi Makino (20) kepada kantor berita Reuters di Duranbar di pusat Tokyo.

Meski disantap sebagai makanan di beberapa tempat di Jepang, serangga bukan menu umum di negara itu.

Yuta Shinohara, mahasiswa yang mengurus malam koktail serangga itu, mengatakan ia ingin mempromosikan budaya makanan baru.

"Saya suka serangga dan saya kira sangat seru memakannya," kata dia, menambahkan serangga juga sumber makanan yang berkelanjutan.

Serangga bisa menjadi sumber makanan yang kaya lemak, protein, vitamin, serat dan mineral menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Komposisi omega-3 tidak jenuh dan enam asam lemak dalam mealworm sebanding dengan ikan dan lebih tinggi ketimbang daging sapi dan babi.

Secara global, setidaknya ada dua miliar orang memakan serangga dan lebih dari 1.900 spesies sudah digunakan sebagai makanan menurut FAO, yang mengatakan entomofagi bisa memainkan peran kunci dalam keamanan pangan dan perlindungan lingkungan.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017