Yogyakarta (ANTARA News) - Suasana hari kasih sayang atau yang lebih dikenal sebagai hari valentine dimanfaatkan oleh salah satu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Yogyakarta menjadi tema Tempat Pemungutan Suara 15 Muja Muju, Yogyakarta.

"Usulan ini sudah lama. Kebetulan, pemungutan suara dilakukan satu hari setelah Valentine. Jika 14 Februari adalah hari kasih sayang, maka 15 Februari adalah hari kasih suara," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 RW 9 Muja Muju Danang Agung Satria di Yogyakarta, Rabu.

Nuansa Valentine diwujudkan dengan menambahkan berbagai ornamen berwarna merah muda di TPS tersebut. Mulai dari penunjuk arah masuk TPS, taplak meja, balon, pakaian dan topi petugas pemungutan suara hingga terdapat satu buket besar bunga yang diletakkan di tengah TPS.

Danang menyebut, seluruh petugas pemungutan suara di TPS itu menyetujui usulan untuk menggunakan tema hari kasih sayang karena warna merah muda dinilai netral.

"Warna merah mudah tidak merepresentasikan warna dari salah satu partai politik pendukung dan pengusung pasangan calon kepala daerah. Oleh karena itu, kami pun sepakat menggunakan warna ini sebagai tema TPS," katanya.

Ia berharap, warga yang datang untuk menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut merasa nyaman. Di TPS tersebut terdapat 319 pemilih dan 23 di antaranya di ketahui meninggal dunia atau pindah kependudukan.

"Kami juga menyiapkan berbagai makanan dan minuman yang bisa dinikmati secara gratis oleh pemilih," katanya.

Selain di TPS 15 Muja Muju, kreativitas KPPS untuk memeriahkan Pilkada Kota Yogyakarta juga terlihat di sejumlah TPS lain, di antaranya TPS 16 Prenggan Kotagede yang menampilkan tema sepak bola. Seluruh petugas mengenakan seragam sepak bola.

Di TPS 9 Pujokusuman, seluruh petugas penyelenggara pemungutan suara adalah kaum perempuan yang semuanya kompak mengenakan pakaian seragam batik, sedangkan di TPS 10 Gowongan menampilkan tema budaya dengan seluruh petugas mengenakan surjan dan batik.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017