Dumai, Riau (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Riau memfokuskan pengembangan sejumlah potensi destinasi wisata berbasis budaya dan religi untuk mendongkrak perekonomian daerah.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Dumai, Sabtu menyebutkan, untuk pengembangan destinasi wisata ini, pemerintah mensinergikan seluruh organisasi perangkat daerah dan menyiapkan dukungan pendanaan sebesar Rp445 miliar.

Menurut dia, tren pariwisata di Provinsi Riau sejauh ini terus mengarah kepada perkembangan yang baik dan cukup tinggi, secara perlahan nantinya akan memberikan kontribusi untuk daerah.

Sektor pariwisata Provinsi Riau, tambahnya, berdasarkan penilaian Kementerian Pariwisata mengalami pertumbuhan baik dengan tingkat kunjungan wisata mancanegara terbesar di Indonesia setelah Sulawesi Tenggara.

Kunjungan wisata di Riau mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata, berkat tiga destinasi wisata budaya yaitu Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir, Laut Bono di Kabupaten Pelalawan dan Pacu Jalur di Kabupaten Kuansing.

"Selain tiga destinasi wisata budaya, sedang dilirik juga pengembangan wisata religi di kabupaten Rokan Hulu dan satu lagi yang langsung mendapat perhatian internasional yaitu perang air di Selatpanjang kabupaten Kepulauan Meranti," ujar gubernur.

Selain itu, Pemerintah Riau akan melakukan pengembangan Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis dengan peningkatan infrastruktur akses jalan sepanjang 20 kilometer sistem rigid oleh pemerintah daerah setempat.

"Sebelumnya jalan 55 kilometer sudah ditingkatkan dengan sistem rigid, dan tahun ini pengembangan Pulau Rupat kembali direncanakan," kata gubernur akrab dipanggil Andi Rahman ini.

Dia berharap pengembangan sektor kepariwisataan ini diseriuskan oleh semua organisasi perangkat daerah terkait dengan koordinasi intensif dan saling bersinerji.

Gubernur berkesempatan membuka rapat koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program ketenagakerjaan dan transmigrasi tahun 2018 di Kota Dumai, dihadiri perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi RI.

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017