Jakarta (ANTARA News) - Tim polo air Indonesia menjadwalkan ajang uji coba di Australia, pada April, menyusul persiapan jelang keikutsertaan dalam SEA Games 2017 di Malaysia, pada Agustus.

"Kami masih membahas tentang rencana uji coba ini dengan Satlak Prima. Selain uji coba itu, kami juga akan mengirim atlet-atlet polo air untuk pemusatan pelatihan di Serbia, pada Juni," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Wisnu Wardhana selepas Rakernas 2017 PRSI di Jakarta, Sabtu.

Namun, pengiriman atlet-atlet polo air baik putra maupun putri ke pelatihan di Serbia masih menunggu seleksi promosi dan degradasi selepas mengikuti kejuaraan Islamic Solidarity Games di Azerbaijan pada Mei.

"Saat ini, kami dalam tahapan peningkatan latihan fisik secara umum untuk membentuk tubuh para atlet. Kami juga harus berhati-hati dalam latihan fisik ini agar tidak menimbulkan cedera pada saat perlombaan," kata pelatih tim polo air PRSI asal Serbia Milos Sakovic.

Milos mengatakan atlet-atlet polo air pelatnas PRSI masih mempunyai semangat latihan yang tinggi selain kemampuan teknik dan strategi permainan yang memadai.

"Kami akan memantau perkembangan para pemain selepas mengikuti Islamic Solidarity Games sebelum memulai fokus berlatih untuk SEA Games. Saya optimis dengan target medali emas dalam SEA Games," kata Milos.

Selain cabang polo air, PRSI juga akan mengirim atlet-atlet dari cabang renang, renang indah, dan loncat indah dalam kejuaraan dunia di Budapest, Hongaria pada Juli.

"Tentu target kami adalah juara dalam setiap kompetisi internasional. Untuk itu, kami menetapkan program jangka pendek untuk empat hingga lima tahun dan program jangka panjang hingga lebih dari lima tahun," kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie.

PB PRSI menargetkan perolehan lebih dari satu medali emas dalam SEA Games 2017. "Kami ingin meraih hasil lebih dari SEA Games 2015. Target dari Satlak Prima kepada kami juga tidak kecil. Kami akan punya gambaran lebih jelas terkait peluang dalam SEA Games Malaysia, pada Mei," kata Anindya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017