Pada pertandingan pertama, Dinar Dyah Ayustine harus mengakui keunggulan pemain Kumamoto Saishunkan Ayumi Mine dengan 19-21 dan 19-21. Kedudukan menjadi 1-1 setelah ganda putri Rosyita Eka Sari Putri-Ririn Amelia mengalahkan Nami Matsuyama-Chiharu Shida 21-17, 21-19.
Djarum Kudus tertinggal 1-2 setelah Desandha Vegarani Putri dikalahkan Yukino Nakai 12-21, 11-21. Kemudian Gloria Emmanuelle Widjaja-Ma Jin secara mengejutkan juga dikalahkan Riko Imai/Nako Ono dengan 21-19, 8-21, 19-21.
Kekalahan Djarum Kudus dipastikan menjadi 1-4, setelah tunggal putri Ghaida Nurul Ghaniyu dihentikan Nami Matsuyama dengan tiga game 21-12, 20-22, 16-21.
Pelatih klub Djarum Ma Jin tidak ingin mencari-cari alasan atas kekalahan ini, namun tidak menampik salah satu penyebab kekalahan adalah masalah komunikasi.
"Kalau mencari alasan menang atau kalah, pasti ada banyak alasan. Masalah komunikasi tentu saja jadi masalah, apalagi saya kurang mahir berbahasa Inggris. Sedangkan Gloria juga tidak bisa Bahasa Mandarin, namun apa pun hasilnya, kami sudah berjuang maksimal dan main enjoy," ucap Ma Jin yang sudah menyatakan pensiun dari tim nasional China itu.
Manajer Djarum Kudus Fung Permadi menilai kekalahan ini mengagetkan bagi timnya karena seharusnya satu tunggal putri bisa menyumbangkan poin untuk Djarum Kudus.
"Akan tetapi, kami terus terang buta dengan kekuatan lawan. Ini suatu awal yang kurang baik. Tapi, kami memaklumi keadaan pemain kami. Memang letak kekalahan kita di dua pemain tunggal kita," ujar Fung Permadi.
Djarum Kudus akan melawan Jaya Raya esok Senin dan Fung mengatakan tidak akan banyak membuat perubahan pada timnya.
"Ada Melati Daeva dan Della yang belum turun di sektor ganda putri, mungkin hanya itu yang nanti kita utak-atik lagi," ucap Fung.
Sementara itu, tim putri Tjakrindo Masters dari Surabaya mengalahkan tim Jepang Gifu Tricky Panders 5-0.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
