Jakarta (ANTARA News) - Pemasok produk rumah tangga PT Dusdusan Dotcom Indonesia kini memilih fokus ke bisnis reseller ketimbang penjualan langsung ke konsumen dalam usaha perniagaan elektroniknya.

"Saat orang jualan langsung ke end user, kami mengajarkan orang untuk berjualan dan kami menyediakan produknya. Saat orang-orang punya platform jualan online, kami sediakan produknya," kata salah satu pendiri dusdusan.com, Christian Kustedi, di Jakarta, Senin.

Perusahaan tersebut menyediakan produk peralatan rumah tangga seperti alat dapur plastik untuk dijual kembali oleh anggota komunitasnya.

Saat awal beroperasi sekitar tahun 2015 mereka sempat menjual langsung ke konsumen namun kemudian mengubah strategi setelah melihat karakteristik pembeli mereka, yang kebanyakan tidak menggunakan produk untuk diri sendiri tapi menjualnya kembali.

Mereka yang ingin menjadi reseller dusdusan.com wajib mendaftar dan membayar biaya Rp150.000 untuk mendapat harga jual lebih murah serta akses ke pembekalan mengenai bisnis daring dan cara mengembangkannya.

Christian membantah layanan perusahaannya serupa dengan sistem pemasaran berjenjang multilevel marketing (MLM) karena anggota mereka tidak perlu merekrut orang lain dan tidak ditargetkan untuk menjual sejumlah produk dalam kurun waktu tertentu.

Perusahaan, ia menjelaskan, memberikan hanya pembekalan agar para reseller dapat mengembangkan bisnis mereka hingga bisa memiliki toko sendiri.

Reseller bebas menjual produk mereka di market place lain dan menjual produk selain yang mereka ambil dari Dusdusan di toko daring mereka.


Peluang berkembang

Christian menilai model bisnis seperti ini, kombinasi sistem penjualan langsung dengan MLM, akan berkembang karena banyak orang yang membutuhkan pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan rumah tangga mereka.

Dusdusan memilih produk rumah tangga karena produk itu paling dekat dengan konsumen mereka yang 99 persen perempuan.

Tanpa menyebutkan angka, Christian mengaku jumlah kunjungan dan penjualan perusahaan meningkat sejak mereka fokus menjadi reseller sekitar Juli lalu.

Promosi produk kebanyakan dilakukan melalui media sosial, terutama grup di Facebook, mengingat reseller mereka mayoritas ibu rumah tangga.

Dusdusan.com menargetkan peningkatan jumlah reseller dari 23 ribu menjadi 150 ribu tahun ini dan ingin merambah ke aplikasi mobile untuk Android dan iOS.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017