Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah fokus untuk mendorong investasi industri padat karya dan industri berorientasi ekspor, khususnya dalam upaya memaksimalkan penciptaan lapangan kerja di dalam negeri atau mengoptimalisasi lapangan kerja yang sudah ada.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa pihaknya akan fokus pada dua sektor tersebut, dengan menyiapkan strategi investasi yang bisa membuka lapangan kerja baru.

"Fokus investasi 2017 itu ada dua, pertama padat karya dan kemudian berorietasi ekspor," kata Thomas di Jakarta, Rabu.

Thomas yang kerap disapa Tom tersebut mengatakan bahwa selain membuka lapangan pekerjaan baru, untuk lapangan kerja yang sudah ada diharapkan bisa lebih optimal dengan adanya investasi baru.

Optimalisasi tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah dari lapangan kerja yang sudah ada itu.

Investasi, lanjut Tom, akan percuma jika tidak mampu menciptakan lapangan kerja, membuat lapangan kerja yang sudah ada lebih optimal dan peluang bisnis baru. Sementara untuk industri yang berorientasi ekspor, Tom melihat adanya peluang cukup besar khususnya ke negara tujuan Amerika Serikat.

Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Barack Obama. Trump menyampaikan bahwa kebijakan yang akan diambil olehnya adalah lebih mengedepankan kepentingan Amerika yang diperkirakan berdampak pada penguatan nilai tukar dolar terhadap mata uang lainnya.

"Ini tentunya mempunyai risiko tersendiri dan menyebabkan kurs rupiah tertekan. Tapi ini bukan hanya rupiah, semua mata uang. Ini juga peluang, jika dolar menguat, saya jamin Amerika, akan sedot impor kita," kata Tom.

Tom menjelaskan, salah satu industri padat karya yang berorietasi ekspor adalah sektor pariwisata. Perhitungan ekspor sudah seharusnya memasukkan sektor jasa dan bukan hanya perdagangan barang saja.

"Pariwisata merupakan sektor jasa, bahkan boleh dibilang itu sektor yang ideal karena berorientasi ekspor dan padat karya dari sektor jasa," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM pada 2016, investasi sektor pariwisata penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp2,2 triliun, sementara penanaman modal asing (PMA) Rp12,8 triliun, sehingga total investasi sektor pariwisata pada tahun lalu tercatat Rp15 triliun.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017