Manado (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, targetkan kredit properti atau perumahan Rp1,2 triliun dalam tahun 2007, sehingga "outstanding" kreditnya total menjadi Rp3,8 triliun. Adanya ekspansi kredit perumahan, maka BNI meningkatkan kerjasama dengan pengembang dan agen properti di seluruh Indonesia, kata Direktur Consumer PT BNI, Tjahjana Tjakrawinata, sebelum Business Gathering BNI, Kamis, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Saat ini BNI telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 275 developer dan property agen di seluruh Indonesia melalui tiga jenis produk Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BNI, kata Tjahjana, didampingi Pemimpin BNI Wilayah 11 Manado, Widyatmoko Santoso. Ketiga jenis produk KPR BNI yakni BNI Griya Sehat untuk pembiayaan rumah sederhana sehat hingga Rp49 juta, BNI Griya Idaman Rp2 miliar dan BNI Griya Impian hingga Rp5 miliar. Guna memacu kredit perumahan tersebut, BNI memberikan kemudahan dan keringanan berupa program angsuran suka-suka, dimana besarnya angsuran dan jangka waktu pengembalian fleksibel sesuai kemampuan finansial nasabah. Memberi promosi suku bunga dalam dalam rangka hari Kartini melalui bunga murah 9,98 persen per tahun, berlaku sejak tanggal 22 April hingga 23 Mei 2007, lebih rendah dari bunga komersial 11 persen, kata Tjahjana. Guna mengoptimalkan penyaluran KPR, BNI mengembangkan konsep one stop housing finance solution, yaitu suatu konsep pembiayaan perumahan secara terpadu mulai dari pembiayaan pembangunan/pembelian rumahnya hingga pembiayaan lain berkaitan dengan rumah dan keluarga. Nasabah dapat memiliki rumah/ruko/apartemen/kavling tanah sekaligus memenuhi kebutuhan furniture, kendaraan/mobil, rekreasi, biaya pendidikan dan lainnya. BNI juga meningkatkan kerjasama dengan nasabah korporat untuk penyaluran kredit konsumtif yang dikenal dengan beberapa produk seperti BNI Griya, BNI Oto, BNI Multiguna, BNI Fleksi dan BNI Cerdas bagi karyawannya. Gencarnya ekspansi kredit konsumtif tersebut, kata Tjahjana, didasarkan pada kondisi ekonomi makro Indonesia yang makin membaik ditandai pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dan stabil, inflasi relatif rendah, serta dukungan suku bunga yang makin kompetitif. Fokusnya pertinggi portofolio kredit perumahan dari sebelumnya hanya berkisar empat persen dari total kredit menjadi lima persen dalam tahun 2007, kata Tjahjana. Wakil Walikota Manado, Abdi Buchari SE, dalam sambutan pada ajang Bisnis Gathering tersebut, mengatakan, prospek perumahan masih cukup tinggi di Manado, maka kehadiran KPR BNI akan menjadi salah satu solusi warga Manado terhadap kebutuhan rumah tinggal dan properti lainnya. Ketua Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Indonesia (Apersi) Sulut, Dorce Kalesaran mengatakan, menyambut baik upaya BNI menggenjot kredit perumahan, sebab dapat memberdayakan pengembang yang ada di daerah tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007