Jakarta (ANTARA News) - Penggiat industri perfilman Indonesia hingga detik ini masih meyakini film merupakan salah satu media yang ampuh memamerkan keindahan Indonesia.    

"Orang harus tahu Indonesia itu keren. Caranya? melalui film. Film merupakan platform yang ampuh menyebarkan pesan positif itu," ujar Chief Operation Officer Tujuh Imaji Films, Lody Supit di Jakarta, Jumat.

Lody mengatakan tentunya hal ini harus didukung cerita, produksi dan promosi yang bagus.  

"Cerita yang bagus, produksi yang bagus dan promosi yang bagus," kata dia.

Atas dasar itulah, sambung Lody, rumah produksinya tahun ini  akan menelurkan dua film bertema Indonesia. Film pertama menyoal keindahan dan perjuangan manusia di Kalimantan.  Sementara film kedua menceritakan seorang perempuan yang banyak bersinggungan dengan kekerasan, namun alam memberikannya ruang menemukan cinta serta kemanusiaan di sudut desa Flores.  

Aktor Rizky Hangono, Donny Alamsyah dan Elma Theana akan ikut ambil bagian dalam film itu.

Dia berharap bisa menumbuhkan semangat pemahaman keragaman Indonesia secara luas, bukan hanya tentang kecantikan alam Indonesia, tetapi juga budaya, suku dan hal lainnya.

"Kami mengusung konsep Indonesia sebagai tema besar tahun ini. Memasukkan unsur ke-Indonesiaan yang kental, keindahan Indonesia, ada makanan, orang-orang itu sendiri, harus di-highlight dalam film. Agar orang luar bisa memahami kebudayaan Indonesia," tutur Lody.

Dalam kesempatan itu, produser film Ninin Musa mengakui membuat film bertema keanekaragaman Indonesia menjadi pengalaman dan tantangan tersendiri.

Menurut dia, sekalipun harus menghadapi berbagai keterbatasan, semisal infrastruktur, namun membuat film bertema Indonesia menjadi hal yang menarik.

"Tantangan terbesar membuat film di daerah-daerah Indonesia adalah sulitnya medan dan terbatasanya sumber daya, infrastruktur dan kebutuhan utama lainnya. Akan tetapi kesulitan tersebut menjadi sebuah tantangan dan keseruan," kata Ninin.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017