Santiago (ANTARA News) - Setidaknya, tiga orang tewas dan 19 lagi hilang setelah hujan lebat mengguyur Cile pada akhir pekan lalu, yang menyebabkan longsor dan kerusakan gudang air di negara Amerika Selatan itu, kata pejabat pada Minggu.

Hujan itu menyebabkan sungai meluap di lembah pegunungan dekat ibu kota Cile, Santiago, dan menyebabkan sekitar 373 orang terperangkap, kata dinas darurat Onemi pada Minggu malam.

Persediaan air minum untuk lebih dari satu juta keluarga di Santiago juga terdampak, kata Aguas Andinas, perusahaan penyedia air bersih untuk ibu kota itu, dengan mengatakan bahwa hujan deras mempersulit perbaikan.

"Regu darurat bekerja di lapangan untuk berhubungan dengan yang terperangkap dan memperbaiki gudang air di mana pun memungkinkan," kata Presiden Cile Michelle Bachelet dalam Twitter-nya.

Di wilayah OHiggins, bagian selatan Santiago, seorang anak perempuan berusia 12 tahun tewas dikarenakan lumpur longsor menyapu mobil dimana dia berada di dalamnya.

Di lembah San Jose De Maipo di bagian utara kota, para regu darurat membersihkan jalanan dari puing-puing sebelum penduduk setempat dapat dipindahkan ke wilayah yang lebih landai.

Itu adalah banjir besar kedua mengenai Cile pusat dalam satu tahun belakangan. Pada April, hujan lebat mengguyur lembah San Jose De Maipo, yang menewaskan satu orang dan menghentikan kegiatan di sejumlah tambang tembaga, yang beberapa merupakan tambang terbesar di dunia.

Gudang air besar perusahaan pertambangan Antofagasta, Codelco, dan Anglo American terdampak hujan pada akhir pekan itu. Namun ketiga perusahaan tersebut mengatakan produksi tidak terdampak, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.Ian/KR-MBR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017