Phnom Penh, Kamboja (ANTARA News) - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengutarakan simpatinya untuk antipati Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada media massa dengan menyatakan antara dia dan Trump punya kesamaan dalam memandang media sebagai pemicu anarki.

Hun Sen, yang berkuasa sejak 30 tahun silam dan dituduh melanggar HAM serta korup, mengatakan kepada wartawan Kamboja bahwa berita HAM akan membahayakan keamanan nasional.

"Donald Trump memandang mereka kelompok anarkistis," kata Hun Sen kepada wartawan yang kemudian dia posting di laman Facebook miliknya.

Hun Sen mengaku sejak awal sudah menginginkan Trump menjadi presiden AS karena orang ini dinilainya baik untuk perdamaian dunia.

Ketegangan politik di Kamboja meningkat belakangan ini setelah lawan Hun Sen, seorang bekas gerilyawan Khmer Merah, menudingnya ingin memperkuat cengkeraman kekuasaan pada Pilkada Juni nanti dan Pemilu tahun depan.

Hun Sen sudah mengingatkan jika oposisi memenangkan Pemilu maka itu akan memicu perang saudara, demikian Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017