Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melalui Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI Tahun 2017 mendidik calon pimpinan tingkat nasional, yang dibuka oleh Gubernur Lemhannas Letjen (Purn) Agus Widjojo, di Lemhannas, Jakarta, Rabu.

Gubernur Lemhannas mengatakan, melalui PPRA tahun 2017 pihaknya melakukan pendidikan tematis dan akademis yang mengikuti perkembangan zaman bagi calon pemimpin nasional.

"Peserta PPRA akan diajak untuk memahami nilai-nilai kebangsaan dan mengajak mereka berpikir dan menggali warisan masa lalu yang dibuat pendiri bangsa," kata Agus Widjojo.

Kita harus mencari nilai hakiki yang terkandung dalam empat konsensus dasar berbangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita mencari nilai instrumental kondisi kekinian dan tantangan hari ini. Kita tak berhenti hanya di jargon, tapi untuk menjawab tantangan yang dihadapi bangsa ini, jelas Gubernur Lemhannas.

Tantangan bangsa Indonesia ke depan, lanjut dia, semakin berat. Oleh karena itu setiap calon pemimpin diwajibkan terlibat dalam memberikan sumbangsih gagasan orisinal yang bisa menjadi solusi masalah yang dihadapi bangsa.

Agus menuturkan, peserta PPRA nanti ditargetkan bisa mengolah materi pembekalan menjadi bisa diimplementasikan dan manfaatnya dapat dirasakan ketika mereka kembali ke instansi masing-masing, sehingga para peserta mampu mewujudkan nilai kebangsaan dengan mencarinya agar valid digunakan menghadapi persoalan bangsa pada masa kini.

"Lemhannas punya kurikulum berperan tetap mendidik kader pimpinan tingkat nasional dengan wawasan kenegarawanan, pemantapan nilai-nilai kebangsaan, dan pengkajian strategis untuk presiden. Kita ajak peserta untuk ikut berpikir secara kritis dan independen menjadi solusi bagi bangsa ini," kata Agus.

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan Lemhannas Mayjen TNI Sakkan Tampubolon menambahkan, jumlah peserta PPRA ke-56 diikuti 115 peserta.

"Mereka dari TNI berpangkat kolonel dan dari Polri berpangkat kombes, yang dipersiapkan menjadi calon perwira tinggi setelah mengikuti pendidikan di Lemhannas. Pesertanya tak hanya dalam negeri, tetapi dari uar negeri seperti Zimbabwe, Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste dan lainnya. Totalnya 11 orang dari luar negeri," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017