Berlin (ANTARA News) - Kelompok pro-imigran Jerman, Rabu (1/3), mendesak pemerintahan Kanselir Angela Merkel untuk menghormati janjinya di bawah kesepakatan Uni Eropa (UE) dan mengambil bagiannya untuk menerima pengungsi yang masih terjebak di Yunani atau Italia.

"Ada beberapa tempat kosong di sejumlah pusat penerimaan, kami memiliki pesawat, tetapi tidak memiliki kehendak politik" untuk menjalankan proyek relokasi pengungsi, ungkap Guenter Burkhardt, kepala kelompok hak pengungsi Pro Asyl.

Jerman menerima lebih dari satu juta pencari suaka pada 2015 dan 2016.

Namun, berdasarkan program Uni Eropa tentang relokasi pengungsi yang terjebak di Italia dan Yunani, Berlin telah sepakat menyambut tambahan 27.500 pengungsi pada September. Mereka baru menerima 2.042 pengungsi sejauh ini.

"Pemerintah Jerman dan negara Uni Eropa lainnya harus memenuhi janji mereka dan segera membuka beberapa tempat relokasi," ujar Florian Westphal, yang memimpin yayasan Doctors without Borders di Jerman.

Pada Desember 2015, 28 negara anggota Uni Eropa sepakat untuk menawarkan perlindungan bagi 160.000 pengungsi yang melakukan perjalanan berbahaya melalui jalur laut menuju pantai di Yunani atau Italia.

Kesepakatan itu ditujukan untuk memberikan keringanan bagi kedua negara yang berada di garis depan Uni Eropa dalam krisis pengungsi, serta memastikan bahwa beban tersebut dapat ditanggung bersama-sama oleh anggota blok tersebut. (kn)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017