Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan industri makanan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah menetapkan tingkat suku bunga senilair 10,0125 persen per tahun dalam penerbitan obligasi rupiah Seri IV dengan tingkat bunga tetap, berjangka waktu lima tahun dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Dalam sebuah pernyataannya di Jakarta, Jumat, manajemen perseroan mengatakan Obligasi Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007 tersebut akan ditawarkan kepada umum pada 8 Mei hingga 10 Mei serta akan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (BES) pada 16 Mei 2007. Kupon bunga, katanya, akan dibayarkan setiap tiga bulan (kuartalan) dengan pembayaran pertama akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2007 dan pembayaran kupon bunga terakhir pada 15 Mei 2012. Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut untik pembiayaan kembali utang sebesar 100 juta dolar AS dan Rp1,06 triliun atau seluruhnya ekuivalen dengan Rp1,98 triliun. Beberapa waktu sebelumnya, Wakil Direktur Utama Indofood, Fransiscus Welirang, mengatakan bahwa bahwa tingkat bunga Obligasi Indofood Sukses Makmur IV Tahun 2007 mengacu pada bunga obligasi negara (FR0018) plus 50 sampai 100 basis poin. "Tingkat bunga tersebut sudah mencerminkan risk (risiko) dan `reward` (imbal hasil) obligasi perseroan serta sudah sesuai dengan ratingnya," jelasnya. Obligasi ini memperoleh peringkat "idAA+" (double A plus, stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Welirang mengatakan hal itu sehubungan dengan permintaan sejumlah investor untuk memberikan semacam pemanis (sweetener), yakni dengan menambah bunganya sekitar 200 basis poin. Dia menambahkan, dana obligasi sebesar 62 persen akan dipergunakan untuk melunasi utang bank dalam mata uang dolar AS. Sedangkan sisanya 38 persen akan digunakan untuk melunasi utang bank dalam mata uang rupiah. "Sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara suku bunga pinjaman rupiah dengan dolar AS. Namun, kami akan melunasi utang dolar untuk menjaga (hedging) terhadap fluktuasi mata uang asing tersebut," kata Franky. Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities dan PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai "joint lead underwriters" untuk emisi obligasi tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007