Sebab, lokasinya yang strategis untuk jalur laut ke benua lainnya, misal Australia, Asia, Afrika dan Amerika."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan dijadikan pusat kegiatan pemurnian mineral (smelting).

"Penambangan boleh saja di Papua, Maluku atau Indonesia Timur lainnya, tapi smelting-nya akan ada di Kaltara. Sebab, lokasinya yang strategis untuk jalur laut ke benua lainnya, misal Australia, Asia, Afrika dan Amerika," kata Airlangga usai menghadiri Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu.

Ia juga mengatakan porsi Kaltara untuk dikembangkan menjadi pusat industri masih terbuka luas, lahan juga masih ada. Bonus geografis tersebut merupakan keuntungan bagi provinsi termudah di Indonesia ini.

Alasan yang melatarbelakangi kawasan industri tepat dikembangkan di Provinsi Kaltara, dikemukakannya, antara lain Kaltara termasuk ke dalam wilayah pengembangan industri dalam rencana induk pengembangan industri nasional 2015-2035.

Kemudian, dikatakannya, Kaltara termasuk dalam rencana pengembangan PLTA berdaya 6.600 Mega Watt (MW). Pengembangan industri di Kaltara mencakup pembangunan kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Tanah Kuning (infrastruktur jalan dan jembatan , pelabuhan laut serta bandara).

Kawasan Industri Tanah Kuning telah diusulkan oleh Kementerian Perindustrian dan disetujui menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Selanjutnya, Kaltara terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II yang merupakan lintasan perdagangan internasional dan berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan dan langsung berhadapan dengan negara tetangga.

Saat ini potensi alumina dan bauksit di Kalimantan dan Indonesia pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal. Ditunjang juga dengan pembangunan PLTA di Kabupaten Bulungan yang berkapasitas 6.600 MW, diharapkan PLTA ini mampu menyediakan energi listrik yang murah dan kompetitif untuk industri, khususnya alumina dan turunannya.

Kawasan Industri Tanah Kuning memiliki luas hingga 10.000 ha di mana industri inti yang akan dikembangkan di kawasan ini selain hilirisasi industri pengolahan mineral, adalah juga industri pengolahan kelapa sawit, kakao, dan perikanan.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017