Jakarta (ANTARA News) - Blogger Diana Rikasari dan ilustrator Dinda Puspitasari kembali berkolaborasi dalam buku #88LOVELIFE volume ketiga berisi kutipan kalimat bijak dihiasi ilustrasi menarik. 

Keduanya mengaku tak merencanakan kehadiran buku ini saat meluncurkan dua volume sebelumnya. 

"Awalnya tidak kepikiran, tapi karena aku suka nulis, ya jadi saja," kata Diana dalam peluncuran buku di Jakarta, Kamis. 

Buku ketiga ini memuat puluhan kutipan dengan benang merah "prioritas", sementara volume pertama lebih membahas soal "impian" dan volume berikutnya tentang "minat". 

Dari segi ilustrasi, Dinda Puspitasari mengatakan gambar-gambar dalam buku ketiga ini lebih menantang karena ia enggan membuat karya serupa dengan buku sebelumnya. 

"Ikon-ikon lucu enggak sebanyak di buku sebelumnya, kontennya lebih dewasa," kata perempuan yang belajar membuat ilustrasi secara otodidak itu. 

Dinda terinspirasi dari visual yang ia temui di Jepang yang dikunjunginya bersama Diana untuk menghadiri Tokyo Art Book Fair 2016. 

"Mood desain Jepang beda sama Jakarta. Flat, enggak ada shadow atau 3D karena huruf mereka sudah cantik untuk jadi desain," jelas Dinda. 

"Enggak selalu ikon lucu, tapi dari permainan warna dan negative space. Jadi yang dibikin enggak cuma tulisan di atas gambar yang lucu," papar dia. 

Bagi Diana dan Dinda, tiga buku ini seakan menggambarkan perjalanan hidup mereka selama beberapa tahun belakangan. 

Ketika menulis buku pertama, Diana mengaku sedang mengalami fase mengejar mimpi ketika semangatnya menggebu-gebu. 


"Tahun 2015, passion aku sedikit berubah, jadi saat menulis buku kedua lebih ke redefining passion aku," tutur pemilik brand fashion UP dan Schmiley Mo ini. 

Buku ketiga merangkum semuanya, bagaimana menyeimbangkan mimpi dan minat di berbagai bidang dengan kehidupan dengan membuat prioritas. 

Ini serupa dengan yang Diana alami sebagai seorang istri dan ibu yang berusaha mengejar dan mewujudkan impian tanpa menelantarkan keluarga. 

“Buku ini bisa dibaca secara acak, tapi aku sarankan baca dari awal (volume 1) agar lebih connect,” imbuh Dinda.

Diana mengungkapkan arti angka 88 yang menjadi judul dari bukunya. Sejak awal, ia mengaku ingin memakai angka yang unik dalam judul. Tak ingin sama dengan buku-buku quotes yang sudah beredar, ia memilih 8 karena angka itu merupakan angka favorit di keluarganya.

“8 kalau diputar jadi infinity, harapannya buku ini bisa menginspirasi terus menerus,” jelas Diana.


Antusiasme dari luar Indonesia 

Buku pertama dan kedua sudah terjual lebih dari 100.000 eksemplar di Indonesia. #88LOVELIFE juga menikmati popularitas di negeri jiran.

Buku volume pertama mendapat penghargaan “Best Non-Fiction Book of 2015” dari toko buku MPH Malaysia karena dianggap memberi inspirasi positif dengan cara berbeda.

Kini, volume ketiga juga akan tersedia di toko buku MPH Malaysia serta diterjemahkan ke dalam bahasa Vietnam. 

Sebelum mulai dijual pada 13 Maret, buku volume ketiga ini sudah naik cetak untuk kedua kalinya karena ada pemesanan besar untuk negara tetangga.

#88LOVELIFE volume pertama dan kedua juga sudah dipromosikan di berbagai pameran buku internasional, di antaranya Frankfurt International Book Fair 2015, London Book Fair 2015, Putrajaya International Book Fair 2016 dan Tokyo Art Book Fair 2016.


Oleh Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017