Cianjur (ANTARA News) - Jasad Eko Hapsari (34), seorang instruktur pecinta alam Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, akhirnya ditemukan setelah tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jawa Barat, bekerja keras tiga hari mencarinya.

Eko ditemukan di Blok Nusa Dua, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur.

Kepala Satgana PMI Cianjur, Rudi Syachdiar Hidayat, hari ini mengatakan, memasuki hari ketiga pencarian tim gabungan yang terdiri dari Satgana PMI Cianjur, TNI/Polri dan SAR BPBD, akhirnya menemukan jasad korban mengambang di Blok Nusa Dua, Desa Kertajaya, Kecamatan Sulayu, yang berjarak 10 kilometer dari lokasi korban dilaporkan hilang.

Sebelumnya, tim sempat menyusuri sungai Cisokan yang bermuara ke Waduk Jangari, dimana korban dilaporkan terakhir kali terlihat oleh tujuh orang rekan korban yang tengah menjalani pelatihan pencinta alam. Hingga hari kedua jasad korban tidak kunjung ditemukan karena derasnya arus di sungai tersebut.

"Melihat kondisi arus yang deras terutama dibagian bawah, kami memfokuskan pencarian di waduk Jangari tepatnya di Blok Nusa Dua dan akhirnya jasad korban ditemukan mengambang dalam kondisi sudah tidak bernyawa," katanya.

Selanjutnya jasad korban sempat di bawa ke Puskesmas Ciranjang, guna pemulasaraan, namun ditolak karena pihak puskemas tidak melayani hal tersebut. Sehingga jasad korban dibawa ke RSUD Cianjur, guna visum dan dipulasara. Menjelang sore jasad korban dibawa pihak keluarga guna disemayamkan di Bandung.

Seperti diberitakan, Eko Hapsari mahasiswa asal Bandung, dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Cisokan tepatnya di Kampung Bedengsari, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu. Dimana ketika itu, Eko dan tujuh orang mahasiswa lainnya, tengah melakukan pelatihan pencinta alam menyusuri Sungai Cisokan.

Usai melakukan arung jeram, Eko tanpa mengenakan pelampung langsung melompat ke dalam sungai yang dibagian bawah berarus deras, dengan niat membersihkan diri. Selang beberapa saat masuk ke dalam sungai, Eko sempat terbawa arus hingga beberapa meter sebelum tubuhnya hilang tenggelam.

Teman-teman korban yang sempat melihat berusaha menyelamatkan korban, namun arus bawah yang deras, menyeret tubuh korban ke bagian dasar hingga sulit ditemukan. Tim Sar gabungan yang mendapat laporan sempat melakukan pencarian selama dua hari dan pada hari ketiga berhasil menemukan jasad korban yang terseret hingga puluhan kilometer ke Waduk Jangari.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017