Washington (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS) akan secara permanen menempatkan sistem drone tempur dan personel pendukungnya di Korea Selatan menurut juru bicara Kementerian Pertahanan AS pada Senin (13/3).

Para pejabat mengatakan pengerahan tersebut, yang dijadwalkan tahun depan, bukan hanya untuk Korea Selatan, dan sedang dilakukan di seluruh Angkatan Darat untuk memberi divisi infanteri dengan layanan intelijen lebih baik.

Namun pengumuman tersebut disampaikan tepat sepekan setelah Pyongyang meluncurkan empat rudal balistik dalam uji coba provokatif terbaru mereka.

"Militer AS, setelah berkoordinasi dengan Angkatan Bersenjata Republik Korea dan Angkatan Udara AS, telah memulai proses untuk secara permanen menempatkan Gray Eagle Unmanned Aerial Systems di Pangkalan Udara Kunsan, Republik Korea," kata juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Pesawat MQ-1C Gray Eagle bisa membawa rudal Stinger dan Hellfire serta persenjataan lain.

Korea Utara telah menembakkan sedikitnya empat rudal ke arah Jepang pekan lalu, tiga di antaranya jatuh di perairan dekat Jepang, mengatakan bahwa itu adalah uji coba untuk kemungkinan serangan di pangkalan AS di Jepang.

Sistem pertahanan misil AS, THAAD, dikerahkan ke Korea Selatan untuk menghadapi ancaman Korea Utara.

AS punya 50.000 tentara di Jepang dan 28.000 lainnya di Korea Selatan. (kn)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017