Yerusalem (ANTARA News) - Penasihat tertinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pembicaraan lanjutan mengenai konflik di Timur Tengah pada Rabu (15/3), bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin dalam upaya memulai kembali perundingan dengan Palestina.

Jason Greenblatt, wakil khusus Trump untuk perundingan internasional, bicara dengan Rivlin setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal pekan ini.

Juru bicara Rivlin mengatakan, presiden mengatakan kepada Greenblatt bahwa "membangun kepercayaan antara warga Israel dan Palestina merupakan langkah penting pertama untuk mencapai solusi yang mungkin."

Greenblatt berterima kasih kepada Rivlin atas pendapatnya bahwa Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan, demikian pernyataan dari kantor kepresidenan Israel.

Dia diperkirakan akan mengunjungi kamp pengungsi Palestina dan bertemu dengan sejumlah pemuka agama sebelum pergi pada Kamis.

Sebelum kunjungan tersebut, beberapa pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa dia ingin meletakkan dasar bagi perundingan damai baru antara Israel dan Palestina.

Pernyataan konsulat Amerika Serikat mengenai pertemuan Greenblatt dengan Abbas pada Selasa malam menyebutkan bahwa kedua pria itu menegaskan komitmen mereka terhadap "perdamaian yang sejati dan abadi antara Israel dan Palestina."

"Presiden Abbas mengatakan kepada Greenblatt dia yakin bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kesepakatan damai bersejarah dapat tercapai," kata pernyataan konsulat yang dikutip kantor berita AFP.

"Greenblatt menggarisbawahi komitmen Presiden Trump untuk bekerja dengan Israel dan Palestina guna mencapai perdamaian abadi melalui perundingan langsung."

Pertemuan dengan Abbas dilakukan setelah pertemuan lima jam Greenblatt dengan Netanyahu di Yerusalem pada Senin malam.

Proses perundingan damai antara Israel dan Palestina buntu sejak April, setelah runtuhnya perundingan tidak langsung yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu, John Kerry.

Kunjungan Greenblatt terjadi setelah Trump menimbulkan ketidakpastian mengenai upaya bertahun-tahun untuk menerapkan solusi dua negara guna mengatasi konflik ketika dia bertemu Netanyahu di Gedung Putih bulan lalu.

Baca juga: (Presiden Trump undang Presiden Palestina ke Gedung Putih)

Pada pertemuan itu, Trump mematahkan kebijakan puluhan tahun Amerika Serikat dengan mengatakan bahwa dia tidak terikat dengan solusi dua negara untuk konflik itu dan akan terbuka untuk solusi satu negara jika itu bisa membawa damai.

Menurut pernyataan konsulat pada Selasa, Abbas menekankan kepada Greenblatt bahwa solusi dua negara adalah rute terbaik menuju perdamaian, namun tidak menyampaikan respons dari utusan Amerika Serikat.

Permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat juga menjadi area kunci perdebatan.

Masyarakat internasional menganggap berlanjutnya pertumbuhan permukiman di Tepi Barat adalah kendala utama mencapai perdamaian.

Media Israel mewartakan pada Rabu bahwa Netanyahu ingin mencapai kesepahaman dengan Amerika Serikat mengenai pembangunan permukiman di Tepi Barat dalam beberapa pekan mendatang.

Koran The Jerusalem Post mewartakan Netanyahu sudah bicara dengan Greenblatt mengenai rencana membangun permukiman baru bagi warga Amona, pos terdepan yang dihancurkan bulan lalu sesuai keputusan pengadilan. (kn)



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017