Lima (ANTARA News) -  Hujan deras yang memicu banjir bandang di ibu kota Peru, Lima, menyebabkan ribuan orang terjebak, Jumat dan memaksa tim penyelamat untuk menemukan cara guna mengevakuasi mereka di sepanjang jalan yang tampak seperti sungai.

Banjir terjadi saat Pusat Operasi Darurat Nasional (National Emergency Operations Center/NEOC) mengatakan bahwa sedikitnya 65 orang di Peru telah tewas tahun ini dalam sejumlah bencana alam, yang terakhir, tiga orang tewas dalam banjir di wilayah La Libertad Peru utara. Dua orang juga dinyatakan hilang.

Setelah beberapa pekan hujan deras, beberapa warga di pinggiran ibu kota berpenduduk 10 juta orang itu pada Jumat bangun dari tidur dengan kondisi tempat tidur terendam air.

Banjir tersebut dipicu oleh fenomena El Nino, pemanasan suhu permukaan di Samudera Pasifik yang mengacaukan pola cuaca setiap beberapa tahun sekali.

Tahun ini, fenomena El Nino memberi dampak cukup besar bagi Peru.

"Ini adalah situasi yang sulit, tidak perlu diragukan lagi. Tetapi kami memiliki sumber daya" untuk menghadapinya, kata Presiden Pedro Pablo Kuczynski.

Pemerintah mengumumkan akan mengeluarkan dana darurat 2,5 miliar sol untuk membiayai pembangunan kembali area yang terkena dampak, demikian dikutip ari laporan AFP. (kn)

 

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017