Jakarta (ANTARA News) - Ada suka dan duka yang dialami para anggota Pasukan Oranye -- sebutan para petugas penjaga kebersihan Kali.

Pasukan Oranye antara lain adalah petugas Harian Lapangan (PHL) Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan.

"Sukanya senang aja lihat kali jadi bersih,duka mulai dari kepanasan, kehujanan belum lagi kalau kali sedang surut," kata Komar (40)  salah satu petugas UPK Badan Air Dinas Kebersihan yang ditemui ANTARA News pertengahan pekan ini.

Komar, kelahiran Jakarta, mengatakan selama bekerja sudah tiga kali menemukan bayi di Kali Ciliwung.

"Pernah dalam keadaan hidup ada juga dalam keadaan meninggal," katanya.

Komar dan lima rekannya setiap hari mulai 08.00 WIB hingga 15.30 WIB  membersihkan tumpukan sampah di kali daerah Pasar Baru Jakarta Pusat.

Gaji yang dia terima sebesar Rp.3,3 juta termasuk kepesertaan di BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

"Dua bulan yang lalu teman saya meninggal dunia, di bawah kolong jembatan daerah Jakarta Barat, dia sedang membersihkan sampah tiba-tiba kebawa arus, dan keluarganya di berikan santunan kematian," katanya.

Manfaat BPJS Ketenagakerjaan juga diungkapkan oleh Martin Abdulhakim (20) anggota pasukan oranye bagian Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Martin bertugas di Kawasan Stasiun Gambir Jakarta Pusat. Dia sehari-hari bekerja menyapu puing-puing sampah tepi jalan.

"Saya kerja di PPSU ini sudah 2 bulan,baru 5 hari yang lalu saat saya sedang kerja tiba-tiba  di serempet motor dari belakang. Alhamdulillah saya berobat menggunakan kartu BPJS Ketenagakerjaan saja dan pelayanannya pun cepat,” ungkap dia.

Sementara itu, rekan mereka sesama Pasukan Oranye, Imam (30) pada Selasa siang (21/3) sedang bekerja bersama rekannya membersihkan saluran air di Jalan KH. Mas Mansyur, Jakarta Pusat.

Imam adalah anggota Pasukan Oranye dari PPSU Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kebun Melati.

Iman sebagai koordinator grup bersama empat rekannya sedang membersihkan saluran air. 

Dia menjelaskan PPSU terbagi atas 3 bagian yakni, petugas untuk perbaikan jalan berlubang, perbaikan trotoar. Kedua,  petugas untuk memperbaiki saluran air yang tersumbat. Ketiga, petugas yang menangani pohon tumbang, memangkas ranting yang menutupi rambu-rambu lalu lintas.

"Resiko pekerjaan tentu tinggi mas, contohnya saja untuk memangkas pohon atau ranting jika salah  posisi bisa jatuh kita, tentu berisiko fatal . Yah, untungnya kan sudah ada BPJS Ketenagakerjaan mas, kalo terjadi kecelakaan kerja, kita sudah aman sih. Tak perlu pusing biaya berobat lagi" pungkas Iman. 

(Juwita Puspita Sari / Adi Setiawan/ BPJS TK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017