Ambon (ANTARA Newsa) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon akan membuka Program Studi Musik Islami sebagai upaya mendukung daerah itu sebagai kota musik.

"Rencana IAIN untuk membuka Prodi Musik Islami merupakan upaya mendukung dan mewujudkan Ambon sebagai kota musik. Hal ini sangat baik dan menjadi bagian bersama Pemkot Ambon dan IAIN untuk membangun aspek pengembangan pendidikan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon Henry Sopacua di Ambon, Kamis.

Rencana itu dikemukakan Rektor (IAIN) Ambon Hasbollah Toisuta kepada Pemkot Ambon dan mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Mewujudkan Ambon sebagai kota musik membutuhkan dukungan dari berbagai pihak bukan hanya pemkot dan Bekraf, melainkan masyarakat, kampus, maupun swasta.

"Kita harus bersinergi karena apa yang dilakukan oleh Bekraf sesungguhnya itu bagian dari kita untuk melaksanakan rencana aksi. Kita berharap tidak ada kendala, baik dari sisi pendukungan, anggaran, maupun fasilitas, dalam pengembangan sumber daya," katanya.

Menurut Henry, sumber daya manusia, terutama generasi muda, harus terus difasilitasi untuk meningkatkan kapasitas generasi ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualifikasi mereka di bidang pengelolaan manajemen untuk sebuah industri musik.

"Peningkatan kapasitas tersebut dapat terwujud jika di setiap kampus ada prodi seni dan budaya yang mendukung upaya tersebut," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong universitas negeri dan swasta di Ambon untuk membuka prodi seni dan budaya sebagai upaya penguatan kohesi sosial masyarakat.

Unpatti sebagai universitas terbesar di Maluku, saat ini telah mempunyai pusat studi musik dan seni. Hal ini menjadi pintu masuk untuk terus mendorong kampus lainnya.

"Kita berharap pada tahun depan sudah ada prodi musik dan kegiatan musik, termasuk dengan infrastruktur musik," katanya.

Seni musik dan budaya bagi masyarakat Ambon saat ini hanya dituangkan dalam bentuk hobi, atau belum ada infrastruktur penunjangnya.

"Padahal, pada kenyataannya seni musik memberikan kontribusi dan nilai ekonomis tersendiri jika pengelolaannya maksimal dan manajemen yang baik," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017