Bandung (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 4,4 Skala Richter (SR) mengguncang daerah perbatasan Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Ciamis pada Rabu pukul 11.10 WIB, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan. "Gempa yang terjadi di perbatasan Kabupaten Kuningan itu adalah gempa tektonik, magnitudnya relatif kecil dan tidak semua warga di sana merasakannya," kata Kepala Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung, Hendri Subakti, di Bandung, Rabu. Ia menyebutkan, pusat gempa berada pada 6,9 derajat Lintang Selatan (LS) dan 108,2 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman kurang dari 30 kilometer. Gempa itu, kata Hendri, termasuk gempa dangkal yang terjadi di daratan. Namun karena magnitudnya relatif kecil, efek goyangannya tidak begitu dirasakan oleh warga di sana. Menurut Hendri, gempa tektonik di perbatasan Kuningan itu dikarenakan ada aktifitas sesar yang aktif di daerah perbatasan itu. Efek gempa itu tidak berpengaruh terhadap gunung api di sana. "Kekuatannya kecil, sehingga pengaruhnya juga kecil. Gempa susulan mungkin ada tapi tidak sebesar gempa pertama," katanya. Selain mencatat gempa di perbatasan Kuningan, BMG Bandung juga melaporkan guncangan gempa berkekuatan 4,6 SR di kawasan Ujung Kulon Provinsi Banten yang terjadi Rabu (9/5) sekitar pukul 07.17 WIB. Pusat gempa di Ujung Kulon itu berada pada posisi 8,17 derajat Lintang Selatan (LS) dan 105,02 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 33 kilometer. "Seperti halnya gempa di Kuningan, gempa di Ujung Kulon juga tidak mengakibatkan kerusakan. Masyarakat hanya merasakan goyangan saja," kata Hendri.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007