Bangil (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk melalui anak usahanya PT Trans Marga Jatim Pasuruan mulai melakukan uji coba pengoperasian Jalan Tol Bangil-Rembang sepanjang delapan kilometer sebagai bagian Jalan Tol Gempol-Pasuruan.

"Tol ini gratis sampai dikeluarkan SK Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang tarif tol," kata Pelaksana tugas (Plt) Dirut PT Jasa Marga Tbk Hasanudin dalam Syukuran Pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi Bangil-Rembang di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.

Syukuran dan pengoperasian tol tersebut dilakukan oleh Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kuncahyo Pambudi dan dihadiri pihak terkait seperti Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Direktur Utama PT Trans Marga Jatim Pasuruan Agus Poernomo.

Menurut Agus Poernomo, uji coba ini dilakukan setelah terbit Surat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nomor JL.03.04-P/67 pada 29 Maret 2017 mengenai Sertifikat Laik Operasi Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi I (Gempol - Rembang) Segmen Bangil-Rembang sepanjang delapan kilometer.

Pengoperasian Bangil-Rembang juga merupakan bagian dari rencana pengoperasian jalan tol tahun ini milik PT Jasa Marga Tbk sebesar 210 km.

"Jalan Tol Gempol-Pasuruan memiliki nilai strategis di wilayah Jawa Timur. Dengan beroperasinya Segmen Bangil-Rembang, kami harap bisa memacu pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar," ujar Agus.

Segmen Bangil-Rembang merupakan bagian dari Jalan Tol Gempol-Pasuruan yang menghubungkan Kota Bangil sampai Rembang (Kabupaten Pasuruan).

Jalan Tol Gempol-Pasuruan dikelola oleh PT Transmarga Jatim Pasuruan dan merupakan perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan 98,81 persen saham dan PT Jatim Prasarana Utama 1,91 persen saham.

Jalan Tol Gempol - Pasuruan mulai dibangun sejak 2012, serta memiliki nilai investasi total sebesar Rp4,031 triliun dengan masa konsesi selama 45 tahun dan sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dibagi menjadi tiga seksi yang terdiri dari Seksi I Gempol-Rembang (13,90 km), Seksi II Rembang-Pasuruan (6,6 km) Seksi III Pasuruan-Grati (13,65 km).

Agus menyebutkan jalan tol ini direncanakan akan menggunakan Sistem Operasi Terbuka, setelah tersambung dengan seksi Gempol - Bangil akan dioperasikan dengan Sistem Tertutup.

Ia juga berharap jalan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh masyarakat dan dapat membantu menghindari kemacetan yang biasanya terjadi pada jalan nasional Surabaya - Pasuruan.

Jadi pendorong
Pada bagian lain, anggota BPJT Kuncahyo Pambudi menilai pengoperasian tol Bangil-Rembang diharapkan jadi pendorong bagi seksi lain di Gempol-Pasuruan untuk bisa cepat diselesaikan tahun ini.

"Kami berharap ini jadi pendorong bagi ruas lain di Gempol-Pasuruan sehingga niat tiga kali peresmian di ruas ini tahun ini dapat terwujud, " kata Kuncahyo.

Selain itu, katanya ruas Gempol-Pasuruan merupakan bagian dari proyek strategis nasional Trans-Jawa sesuai Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Agus mengaku bagian dari seksi satu, Gempol- Bangil masih menyisakan dua bidang lahan yang belum bebas dan diharapkan segara tuntas dalam waktu dekat.

"Untuk seksi dua, konstruksi baru tiga persen dan diharapkan akhir September selesai, sedangkan seksi tiga, lahannya yang belum bebas tersisa 67 persen ," kata Agus.

Secara keseluruhan Gempol-Pasuruan ditargetkan selesai pada akhir 2018.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017