Jangan sampai Pilkada digunakan pihak yang mau memprovokasi lalu terjadi gesekan di antara masyarakat. Tentu yang rugi juga adalah semua warga."
Jakarta (ANTARA News) - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan momentum terbaik untuk memilih pelayan masyakarat yang memiliki kapasitas, integritas serta berkualitas. Namun di atas Pilkada yang merupakan wujud kontestasi politik biasa, persatuan Indonesia tetap didahulukan dan diutamakan.

"Jangan gara-gara Pilkada lalu kebhinnekaan kita terkoyak-koyak," kata Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Hari Apriatno, saat berdialog sekaligus menyampaikan ceramah di depan ratusan ibu-ibu dari majelis taklim di Jalan Adi Karya, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (1/4).

Menurut Hari, semua warga negara, dan khususnya di Jakarta, memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat kebhinnekaan Indonesia. Karena itu juga Pilkada harus dilaksanakan dalam kondisi damai serta saling menghormati pilihan politik satu sama lain.

"Jangan sampai Pilkada digunakan pihak yang mau memprovokasi lalu terjadi gesekan di antara masyarakat. Tentu yang rugi juga adalah semua warga," kata Hari dalam siaran persnya.

Hari juga mengajak semua jamaah pengajian untuk terus meningkatkan toleransi, juga yang tak kalah penting adalah gotong royong antar-warga harus dihidupkan terus menerus.

"Seperti menshalatkan jenazah adalah fardlu kifayah. Jangan karena pilkada lalu masyarakat tidak mau menshalatkan atau menelantarkan jenazah yang adalah warganya sendiri," tegasnya.

Perwakilan Binmas dari Kebun Jeruk, Suratmin, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan sayap PDI perjuangan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Hamka Haq dan Sekum Nasyrul Falah Amru ini. Dia berharap pilkada semakin berjalan dengan lancar, tertib, dan kondusif.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017