Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengecam serangan teror di jaringan kereta bawah tanah St Petersburg, Rusia, Senin (3/4). Indonesia juga menyampaikan solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Rusia dalam menghadapi situasi saat ini.

Sebagaimana dinyatakan keterangan pers Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa, Kementerian Luar Negeri juga menyatakan tidak ada WNI di St Petersburg yang jadi korban. 

Ledakan di jaringan kereta bawah tanah di St Petersburg itu mengakibatkan 11 orang tewas dan 45 terluka. 

Kedutaan Besar Indonesia di Moskow terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan perkembangan terbaru dari kejadian itu, juga dengan dengan tokoh masyarakat dan mahasiswa di Rusia.


Kedutaan Besar Indonesia di Moskow juga meminta WNI di Rusia terus waspada dan menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi target serangan.

Bagi para WNI di Rusia yang memerlukan informasi lebih lanjut atau bantuan dapat menghubungi nomor sambungan langsung Kedutaan Besar Indonesia di Moskow pada nomor +7 925 676 5415.

11 orang tewas dan 45 orang cedera dalam ledakan yang terjadi di satu gerbong kereta di jalur antara Stasiun Metro Technological Institute dan Sennaya Ploshchad (Bundaran), di St Petersburg, Rusia.

Ledakan akibat bahan peledak yang tak diketahui itu jenisnya itu terjadi sekitar pukul 14.40 waktu setempat Senin (3/4).

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017