Bandung (ANTARA News) - Mendiang Ipda Zasmi Diaz anggota Satgas Operasi Tinombala, Poso, yang tewas dengan luka tembakan di kepalanya pada Senin (3/4) dimakamkan di TPU Nagrog Ujungberung Kota Bandung pada Selasa (4/4).

Sebelum dimakamkan, jenazah Zasmi tiba dikediamannya Jalan Ice Skating No.6 Perum Arcamanik Endah Kota Bandung Selasa pukul 09.00 WIB dengan pengawalan dari petugas Brimob Sat II Pelopor.

"Saya dapat informasi dari temannya yang berada di Bandung. Sementara ibunya, mendapat informasi dari Polsek Arcamanik," ujar ayah kandung Zasmi, Nana Laksana saat ditemui dikediamannya, Selasa.

Nana menuturkan, sebelum mendapat kabar tersebut, Ibu kandung Zasmi, Atin sempat melakukan kontak dengan anak kesayangannya yang meminta didoakan agar selamat ketika pulang ke Bandung.

Baca juga: (Anggota Brimob BKO Operasi Tinombala dilaporkan tewas bunuh diri)

"Di situ jawabnya tidak panjang lebar seperti yang seperlunya doakan Diaz mau pulang jam 4 sampai di Bandung," ujar Nana.

Bahkan rencananya, keluarga Diaz panggilan akrabnya akan dijemput oleh pihak keluarga ke Jakarta. Namun, pesan singkat yang sempat diterimanya jadi pesan terakhir dari anak pertama dari dua bersaudara tersebut.

"Rencananya memang mau dijemput ke Jakarta oleh ibunya," kata dia.

Di kediaman almarhum, sejumlah pelayat dan anggota polisi terus berdatangan ke rumah duka. Tampak karangan bunga dari Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Komandan Korps Brimob Polri dijajakan.

Baca juga: (Operasi Tinombala diperpanjang hingga 3 Juli)

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo pun mendatangi rumah mendiang dengan memberikan penghormatan terakhir pada jenazah lulusan akademi polisi tahun 2015 tersebut.

Sebelumnya diwartakan, personel Ipda Zasmi Diaz dilaporkan menembak kepalanya sendiri hanya beberapa jam sebelum berangkat kembali ke Jakarta usai menyelesaikan masa penugasan dalam Operasi Tinombala memburu teroris di Poso.

Baca juga: (Satgas Tinombala diperkuat 109 personel tambahan)

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017