Jakarta (ANTARA News) - Bata, merek sepatu asal Eropa, meluncurkan koleksi anyarnya yang mengusung teknologi terbaru yang membuat sepatu hak tinggi lebih nyaman dipakai.

Teknologi ini menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki dengan tepat sehingga memungkinkan pengguna bisa mengenakannya tiga kali lebih lama dan teknologi ini bernama Insolia.

Untuk jutaan wanita di seluruh dunia, menggunakan sepatu hak tinggi bukan hanya sebagai simbol kecantikan, namun sama artinya dengan penderitaan, menurut survei.

Menurut hasil riset terbaru, hampir 90 persen dari wanita mengasosiasikan sepatu hak tinggi dengan kesakitan fisik. Tim sepatu Bata menjawab tantangan ini dan selama beberapa tahun belakangan bekerja untuk mencari solusi.

Untuk pengembangan tersebut, Bata menggunakan teknologi Insolia yang dipatenkan, yang dimiliki oleh perusahaan Amerika HBN. Hal ini didasarkan pada sebuah pad di bagian dalam sepatu yang membantu untuk menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki, menurut Bata dalam pernyataan persnya baru-baru ini.

Memakai sepatu hak tinggi pada umumnya menempatkan terlalu banyak tekanan pada kaki depan dan setelah penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan atau bahkan deformasi kaki.

Teknologi Insolia berada di bagian internal dari pad sepatu dan tidak memiliki dampak pada tampilan eksternal dari produk, oleh karena itu para desainer tidak perlu berkompromi dengan desain sepatu.

“Hasil dari usaha kami adalah sepatu yang nyaman hingga dapat Anda pakai sampai tiga kali lebih lama dari sepatu bertumit tinggi pada umumnya.”

“Berkat postur yang lebih baik, wanita tidak hanya lebih stabil, tetapi juga terlihat 3 cm lebih tinggi dari tinggi rata-rata. Hal yang indah adalah bahwa bagi kebanyakan wanita ini berarti mereka akhirnya bisa memakai sepatu hak tinggi tanpa menderita,” kata Thomas Archer Bata, CMO dan cicit dari pendiri salah satu merek manufaktur sepatu global yang paling terkenal.

Selain menjadi sangat nyaman, teknologi Insolia juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan pemakainya. Menurut podiatris teknologi baru ini mengurangi tekanan pada bagian depan sepatu hingga hampir 30 persen.

Oleh karena itu, teknologi ini membawa bantuan tidak hanya untuk jari-jari kaki dan lengkungan, namun lutut dan betis tidak terlalu terbebani. Dengan berjalan kaki itu sendiri akan mengurangi rasa lelah secara fisik, menurunkan denyut jantung dan konsumsi oksigen berkurang 25 persen rata-rata, yang berarti tubuh memproduksi lebih sedikit keringat.

Stabilitas secara signifikan lebih baik; tulang belakang jauh lebih tegak, yang membuat kesan menjadi lebih tinggi dan lebih sehat.

Koleksi terbaru Insolia akan diperkenalkan di lima puluh pasar global dimana toko sepatu Bata beroperasi.

Di Indonesia, dengan total 16 desain akan tersedia untuk penggemar hak tinggi menjelang Idul Fitri mendatang, dengan harga retail antara Rp299.900 sampai dengan Rp349.900.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017