Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Selasa (4/4) untuk pertama kalinya membantah tuduhan korupsi yang dilontarkan oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang memicu aksi protes nasional.

Berbicara kepada jurnalis setelah pertemuan dengan pelaku industri pertanian di Rusia tengah, Medvedev mengatakan klaim bahwa dia menguasai kerajaan properti besar merupakan "omong kosong" yang dibiayai seseorang untuk menjadi "produk berkualitas.”

Medvedev mengatakan itu dilakukan "untuk mencoba menarik orang-orang ke jalanan dan mencapai akhir politik."

Navalny, seorang aktivis antikorupsi yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden tahun depan, mengeluarkan sebuah laporan video detail bulan lalu yang menuduh Medvedev memiliki sejumlah properti mewah yang dikelola oleh yayasan-yayasan tidak jelas.

"Tokoh ini secara terbuka mengatakan bahwa 'semua orang mengerikan, pilih saya sebagai presiden'," kata Medvedev dalam pidato yang disiarkan televisi, merujuk pada Navalny.

"Oleh karena itu dia menyeret orang-orang ke jalan, seringnya anak-anak, yang sama saja dengan tindak pidana, membuat mereka menjadi sandera untuk program politiknya," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Laporan Navalny mengenai Medvedev menjadi pemicu sejumlah protes di Rusia pada 26 Maret, salah satu tantangan terbesar bagi kekuasaan Presiden Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih dari seribu orang ditahan di Moskow saja, dengan puluhan orang dipenjara selama 25 hari, termasuk Navalny, yang akan berada di balik jeruji sampai pekan depan. (mu)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017