Bojonegoro, Jawa Timur (ANTARA News) - Badan Geologi Bandung menargetkan Kabupaten Bojonegoro memperoleh sertifikat peringkat "geoheritage petroleum" (warisan geologi) tingkat nasional dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Yogyakarta, pada 2017.

"Dari dokumen potensi geoheritage Bojonegoro berkisar 80-100 persen memenuhi persyaratan. Tapi saya harus kembali lagi untuk mengunjungi lokasi yang memiliki potensi "geoheritage" di Bojonegoro," kata Ketua Tim Verifikasi Geopark Petroleum di Bojonegoro dari Badan Geologi Bandung Ir. Andiani, Rabu.

Dia menjelaskan jika Bojonegoro dan Yogyakarta ditetapkan sebagai cagar budaya geologi, maka itu adalah pertama kali pada 2017 setelah terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 32 tahun 2016 tentang Penetapan Cagar Alam Geologi.

"Target kami tahun ini ada penetapan peringkat geoheritage Nasional dan Menteri ESDM, selain Bojonegoro dan Yogyakarta," kata dia.

Usul Bojonegoro masuk peringkat "geoheritage" sudah disampaikan kepada Badan Geologi Bandung pada 3 Maret 2017, namun usul yang sudah ditandatangani Bupati Bojonegoro Suyoto itu masih harus dilengkapi surat persetujuan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

"Surat persetujuan Gubernur Jawa Timur Soekarwo bisa langsung disampaikan kepada Kementerian ESDM," kata Andiani.

Ketua Tim Verifikasi "Geoheritage" dari Badan Geologi Bandung Hanang Samudra menyatakan potensi geologi di Bojonegoro 100 persen memenuhi syarakat masuk peringkat "geoheritage" nasional. Potensi itu meliputi batuan, fosil, alam, dan lainnya.

"Untuk bisa masuk peringkat "geoheritage" internasional yang menetapkan UNESCO," kata Hanang.


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017