Paris (ANTARA News) - Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan, Rabu (5/4), tim mereka menemukan bahwa para korban menunjukkan gejala akibat racun seperti gas sarin pascaserangan di wilayah kekuasaan pemberontak Suriah yang menewaskan lebih dari 80 orang.

Tim menemukan para korban di Rumah Sakit Bab al Hawa, 100 kilometer di utara lokasi serangan pada Selasa, menurut keterangan organisasi tersebut.

"Delapan pasien menunjukkan gejala-gejala seperti biji mata mengerut, kejang otot dan buang air besar tanpa sadar, yang merupakan tanda-tanda terpapar racun saraf seperti gas sarin atau senyawa serupa," menurut pernyataan MSF.

Tim juga mengunjungi beberapa rumah sakit lain tempat para korban dirawat "dan melaporkan bahwa para korban berbau pemutih yang mengindikasikan mereka terpapar klorin".

Rusia membela sekutunya Suriah, Rabu, menjelang sidang Dewan Keamanan PBB untuk menampik tudingan pemerintah pimpinan Presiden Bashar al Assad melancarkan serangan kimia.

Moskow mengecam rancangan resolusi PBB mengenai insiden itu sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Sedikitnya 86 orang, termasuk 30 anak, tewas akibat serangan di Khan Sheikhun.

(Baca juga: Turki rawat 30 korban serangan kimia Suriah)


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017