... akhir Maret, masih ada sekitar 278.000 permohonan luar biasa untuk memproses suaka...
Berlin (ANTARA News) - Menurut data, jumlah pendatang pencari suaka di Jerman menurun tajam, yang menandakan kesepakatan Uni Eropa dengan Turki untuk membendung arus pendatang telah berjalan.

Pemasukan sebagian besar pendatang ke Jerman dalam dua tahun belakangan mengikis ketenaran Kanselir Jerman, Angela Merkel, saat pemilihan umum pada September dan memicu kemunculan Partai Alternatif Jerman (AFD), yang benci pendatang.

Namun, dukungan terhadap AFD semakin turun dalam jajak pendapat sejak terjadi perlambatan tajam arus pendatang setelah kesepakatan Uni Eropa dengan Ankara dicapai pada tahun lalu.

Sekitar 47.300 pendatang tiba di Jerman pada Januari hingga Maret, sebagian besar dari Suriah, Irak dan Afghanistan, sementara 60.000 ditetapkan untuk suaka pada masa itu, turun dua-pertiga dari masa sama tahun lalu, kata Kementerian Dalam Negeri Jerman.

Lembaga migrasi dan pengungsi Jerman memutuskan 222.395 permohonan suaka dari Januari sampai Maret. Sekitar setengahnya diizinkan tinggal di Jerman untuk sementara waktu, tetapi hanya seperlima yang diberi status pengungsi penuh.

Pendatang tiba di Jerman pertama kali terdaftar di pusat penerimaan di mana mereka harus menunggu selama berbulan-bulan sebelum mereka dapat mengajukan permohonan suaka, membuat banyaknya antrian.

Pada akhir Maret, masih ada sekitar 278.000 permohonan luar biasa untuk memproses suaka, kata kementerian itu.

Seorang pencari suaka dari Tunisia, yang ditolak permohonannya, pada Desember menabrakkan Truk ke kerumunan orang di pasar Natal Berlin, menewaskan 12 orang. Perisiwa itu memicu tuduhan oleh lawan Merkel, imigrasi massal membuat Jerman lebih rentan terhadap serangan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017