Jakarta (ANTARANews) - Di tengah tren pergantian pucuk pimpinan perusahaan otomotif Jepang yang ada di Indonesia, perusahaan Sharp Electronics Corp pun mengganti presiden direkturnya yang ada di negeri ini. Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Fumihiro Irie yang sejak tahun 2007 memimpin perusahaan tersebut diganti dengan Shinji Teraoka yang sejak 2009 bergabung dalam posisi GM Marketing SEID.

Fumihiro Irie yang sejak tahun 2007 memimpin perusahaan tersebut diganti dengan Shinji Teraoka yang sejak 2009 bergabung dalam posisi GM Marketing SEID.

Fumihiro Irie dalam perpisahan dengan sejumlah jurnalis di Jakarta, Selasa, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan wartawan selama ia berkiprah mempimpin perusahaan elektronik Jepang itu di Indonesia.

"Selama 36 tahun berkarier di Sharp dan 24 tahun ditugaskan di luar Jepang, hanya di Indonesia saya menjadi sasaran liputan dan menjadi terkenal," ujarnya. Irie yang pertama kali bergabung di Sharp Corp pada April tahun 1981 pernah ditempatkan di Hong Kong, Saudi Arabia, dan Malaysia, sebelum ke Indonesia.

Selama 10 tahun berada di Indonesia, Irie berhasil mendorong perluasan investasi dan bisnis Sharp di Indonesia. Di antaranya, pembangunan pabrik peralatan elektronik rumah tangga (home appliances) di Karawang, Jawa Barat, yang 2,5 kali lebih besar dari pabrik sebelumnya di Pulo Gadung, Jakarta.

Selain itu lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Doshisa, Jepang, itu juga berhasil menjadikan Sharp Indonesia sebagai kontributor penjualan terbesar di ASEAN.

"Indonesia merupakan negara yang menakjubkan. Saya merasa gembira bekerja di negara ini," ujar Irie yang akan kembali ke Jepang akhir pekan ini.

Ia berharap dukungan media berlanjut pada penggantinya yang lebih muda, Shinji Teraoka, yang masih berusia 49 tahun.

Shinji Teraoka sendiri tidak bisa hadir pada perpisahan dengan Irie, karena sedang kunjungan kerja di Jepang dan hanya menyampaikan pesan permohonan dukungan melalui rekaman video.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017