Temanggung (ANTARA News) - Sebuah usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menghasilkan produk kecap bukan dari bahan kedelai tetapi menggunakan bahan baku jamur tiram.

"Kecap jamur tiram ini terinspirasi dari resep warisan asal Tiongkok," kata pemilik usaha produk olahan jamur Yuwaku," Sri Katoningsih di Temanggung, Selasa.

Ia menjelaskan untuk memproduksi kecap jamur, langkah pertama adalah menyiapkan bahan baku berupa jamur tiram yang direbus selama beberapa jam. Setelah direbus didiamkan selama satu malam sebagai proses fermentasi.

Ia mengatakan setelah didiamkan semalam, jamur tiram diperas hingga kadar airnya sedikit. Air hasil perasan kemudian direbus lagi hingga permukaannya muncul sari-sari jamur yang berwarna putih.

Menurut dia ekstrak jamur tiram sarat protein ini yang menjadi bahan utama untuk proses pembuatan kecap dengan campuran bahan-bahan lain seperti gula aren serta beragam rempah alami yang dimasak secara bersama-sama.

Ia menuturkan perbandingannya satu liter ekstrak jamur tiram hasil fermentasi dicampur dengan dua kilogram gula aren ditambah rempah-rempah.

Ia mengatakan selama ini sisa air untuk merebus jamur selalu dibuang, ternyata masih bisa dimanfaatkan.

"Produk kecap jamur tiram ini telah kami produksi sekitar tujuh bulan lalu. Namun, kami belum pasarkan secara luas, karena masih dalam proses pengajuan izin PIRT," katanya.

Ia mengatakan hasil produknya yang dikemas dalam botol plastik ukuran 140 mililiter tersebut dijual Rp7.500 per botol.

Menurut dia kecap jamur kandungan proteinnya tinggi dan memiliki rasa lebih gurih.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017