Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS berbalik menguat atau "rebound".

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 10,7 dolar AS atau 0,83 persen menjadi menetap di 1.283,40 dolar AS per ounce.

Setelah beberapa hari mengalami kerugian akibat pernyataan Presiden AS dan kekhawatiran geopolitik, Indeks Dolar AS naik 0,24 persen menjadi 99,74 pada pukul 19.00 GMT. Indeks merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Namun demikian, emas dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks Dow Jones Industrial Average AS merosot 109,63 poin atau 0,53 persen pada pukul 19.00 GMT. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.

Para investor juga memantau secara hati-hati pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh anggota Federal Reserve AS untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga berikutnya.

Informasi terakhir menunjukkan banyak investor percaya bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga dari 1,00 ke 1,25 selama pertemuan Juni.

Perak untuk pengiriman Mei turun 11 sen atau 0,60 persen menjadi ditutup pada 18,178 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 8,3 dolar AS atau 0,85 persen menjadi berakhir di 970,30 dolar AS per ounce.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017