Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung mengandeng Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) untuk "mengaudit" pepohonan guna mengantisipasi kemungkinan adanya pohon yang rentan tumbang.

"Kami akan kerja sama dengan DPKLTS untuk mengaudit pohon di Bandung, melalui tim ahli mengetahui mana pohon yang perlu dipangkas, dirawat, ditebang ataupun diganti," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Jumat.

Ia mengatakan pemeriksaan pohon dilakukan karena menurut perkiraan Bandung akan menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan.

Pada Rabu (19/4) hujan disertai angin kencang menumbangkan 68 pohon dan merobohkan dua papan reklame di Kota Bandung. 

"Bulan-bulan ini termasuk bulan pancaroba. Di mana saat matahari tegak lurus di atas kepala kita, tiba-tiba mendung. Kemudian air menguap hingga menyebabkan hujan es seperti yang kemarin terjadi. Sebulan ke depan warga Kota Bandung harus mewaspadai itu," kata Ridwan Kamil.

Dewan Pakar DPKLTS Sobirin mengatakan bersama Pemerintah Kota Bandung lembaganya akan memberikan identitas pada pohon.

"Nanti di mana saja, apa saja jenisnya, berapa usianya dan lain-lain. Karena pohon itu kan ada pohon pengarah, pohon peneduh, pohon penangkal angin, dan pohon penyerap polusi yang punya fungsi masing-masing," katanya.

Selanjutnya, pemeliharaan pohon akan dilakukan dengan pemupukan pohon-pohon muda dan pemangkasan pohon yang sudah berusia tua.

Pemangkasan, ia menjelaskan, perlu dilakukan supaya saat hujan dan angin pohon-pohon tua tidak tumbang.

"Pemkot bekerja sama dengan DPKLTS untuk memeriksa pohon di Kota Bandung. Mungkin ada sekitar satu juta pohon, yang sehat mana, (juga) yang gede yang tingginya 10 meter tapi kanopinya enggak karuan," kata dia. 


Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017