Kita menilai semua pertimbangan untuk mengembangkan program ini."
Bukares (ANTARA News) - Rumania berniat membeli peluru kendali (rudal) Patriot dari Raytheon, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), untuk melindungi dan memperkuat keamanan di wilayah udara mereka, kata pejabat senior kementerian pertahanan Rumania, Jenderal Nicolae-Ionel Ciuca.

"Sistem pertahanan peluru kendali Patriot adalah bagian dari sistem pertahanan udara multi-level di wilayah udara Rumania. Kita menilai semua pertimbangan untuk mengembangkan program ini," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Jumat (21/4).

Rencana tersebut merupakan bagian penting dari rencana negara-negara Uni Eropa (UE) untuk memodernisasi peralatan militer mereka.

Anggaran pertahanan Rumania, negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak 2004 dan salah satu sekutu setia AS di Eropa Timur bersama dengan Polandia, adalah 1,7 persen dari produk domestik bruto Pada 2016 dan ditetapkan 2,0 persen tahun ini.

"Program akan dimulai tahun ini," ujarnya.

Rudal Patriot tersebut akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara terpadu yang terdiri dari enam jet tempur F-16 yang baru dimiliki oleh Rumania, menggantikan pesawat jet MiG buatan Rusia di era komunis yang telah usang.

Namun, ia tidak menjelaskan seberapa banyak rencana pembelian tersebut atau berapa banyak uang yang telah dianggarkan untuk program itu.

Sementara itu, Polandia berharap dapat menandatangani kesepakatan senilai 7,6 miliar dolar AS dengan Raytheon untuk membeli delapan sistem pertahanan peluru kendali Patriot pada akhir tahun ini, kata Menteri Pertahanan Antoni Macierewicz bulan lalu.

Rumania, negara berpenduduk 20 juta orang, menjadi lokasi stasiun pertahanan peluru kendali balistik AS dan telah menyumbangkan pasukan NATO di Irak dan Afghanistan.

Pihak militer AS berpendapat bahwa stasiun pertahanan dibutuhkan sebagai perlindungan terhadap ancaman dari Iran dan Rusia, mereka membangun sistem pertahanan di Rumania seharga 800 juta dolar AS pada 2015, sedangkan bagian lain dari program sistem pertahanan AS ini akan dibangun di Polandia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow memandang sistem pertahanan peluru kendali di Eropa timur sebagai "bahaya besar", dan Moskow akan menanggapi hal itu dengan meningkatkan kemampuan serangan peluru kendali yang mereka kembangkan sendiri.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017