Kota Meksiko (ANTARA News) - Sedikitnya 35 orang tewas pada akhir pekan ini di Meksiko, menurut pejabat setempat, di tengah lonjakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kelompok narkotika.

Aksi mereka itu telah menyebabkan tingginya jumlah kasus pembunuhan di negara tersebut, hingga tak terhitung berapa jumlah pastinya yang terjadi sejak 2011 lalu.

Di negara bagian Sinaloa, 12 orang tewas dalam insiden yang berbeda-beda pada Minggu, menurut pejabat setempat.

Pertempuran antar kelompok kekerasan telah meningkat di daerah tersebut, menyusul penangkapan bos kartel Sinaloa Joaquin "El Chapo" Guzman tahun lalu, yang diserahkan ke Amerika Serikat pada Januari lalu.

Sembilan orang ditemukan tewas pada Minggu dalam pertempuran senjata antar gerombolan narkotika yang bersaing di negara bagian Michoacan, Meksiko.

Aksi baku tembak tersebut terjadi pada Sabtu di sebuah desa terpencil di Churumuco, yang berbatasan dengan negara bagian Guerrero, dimana delapan mayat ditemukan di sebuah jalan utama dan satu lagi di sekitarnya, kata pihak kejaksaan dalam sebuah pernyataan.

Pada Januari 2014, pemerintah federal secara efektif mengambil kendali di Michoacan selama lebih dari satu tahun dalam upaya mengekang kekerasan antara kelompok-kelompok narkotika dan kelompok masyarakat yang berusaha melawan pemerasan dan penculikan.

Di daerah-daerah tersebut, terutama di negara bagian Guerrero, merupakan lokasi tempat terjadinya kekerasan terburuk di Meksiko, dimana di lokasi tersebut sering terjadi pertarungan antara kelompok-kelompok narkotika yang memperebutkan opium, bahan baku untuk membuat heroin.

Delapan mayat ditemukan di berbagai tempat di sekitar Guerrero pada Minggu, sementara enam mayat lainnya ditemukan di negara bagian Veracruz, Teluk Meksiko, menurut pejabat setempat.

Kekerasan di Meksiko telah meningkat menjadi yang terburuk sejak 2011. pada Maret, ada 2020 kasus pembunuhan yang tercatat, jumlah tertinggi sejak Juni 2011, menurut data pemerintah.

Presiden Enrique Pena Nieto menghadapi banyak kritikan atas penanganannya terhadap lonjakan kasus pertumpahan darah di negara itu.

Jumlah kasus pembunuhan telah berangsur menurun di tahun 2011, namun kondisi tersebut tidak bertahan lama, jumlah kasus pembunuhan mulai meningkat selama dua tahun terakhir. Guerrero menjadi negara bagian paling rawan, diikuti oleh Michoacan, Sinaloa dan Veracruz yang juga berada dalam peringkat enam negara bagian teratas dengan kasus pembunuhan bersenjata api terbanyak, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.Aulia/KR-AMQ)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017