Tembilahan (ANTARA News) - Desa Pulau Cawan di Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, memiliki pohon-pohon bakau terbesar di Provinsi Riau.

"Pulau Cawan kini miliki pohon bakau species Rhizophora apikulata berdiameter 40 centimeter," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Indragiri Hilir Haryono Karim kepada Antara di Tembilahan, Selasa.

"60 persen hutan bakau Pulau Cawan masih menyimpan pohon yang besar, beda dengan daerah lain, kayunya kecil-kecil," tambah dia.

Hamparan bakau di bibir pantai Pulau Cawan yang berlumpur membawa manfaat bagi biota pulau itu, termasuk aneka jenis ikan.

"Di sini bersarang pesut, ikan Senonggang yang beratnya mencapai enam kilogram per ekor, lalu ada Pari hingga berukuran15 kilogram," jelas Haryono.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir sudah menjadikan Pulau Cawan sebagai kawasan taman hutan rakyat (tahura).


Baca juga: (CIFOR: Hutan bakau penting bagi manusia)

Baca juga: (Ratusan hektare hutan bakau Bangka Tengah tempat budi daya kepiting)

Warga setempat, menurut dia, memiliki aturan mengikat yang melarang penebangan pohon untuk tujuan komersial. Mereka hanya boleh menggunakan pohon bakau yang sudah tumbang atau mati untuk membangun rumah dan titian jalan.

"Makanya di sini banyak terdapat usia bakau sudah ratusan tahun karena (ada) komitmen bersama untuk melestarikannya," kata Haryono.

Haryono menjelaskan Pulau Cawan yang hanya didiami puluhan keluarga itu memiliki pohon bakau spesies Rhizophora apikulata dan Rhizophora mucronata.

"Jika dibandingkan hutan bakau yang tersebar di wilayah pantai Indonesia lainnya sangat berbeda karena hanya memiliki rata-rata diameter 20-30cm," katanya tentang besar pohon-pohon bakau di Pulau Cawan.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan potensi Pulau Cawan luar biasa.

"Kita disuguhi ikan Senonggang dengan berat enam kilogram per ekor lalu ada pari 15 kilogram. Ini luar biasa karena tidak semua wilayah Sumatera memiliki kandungan laut yang seperti itu", kata gubernur yang biasa disapa Andi itu.

Pemerintah Provinsi Riau, ia mengatakan, membantu mengembangkan ekowisata di Pulau Cawan, merancang pembangunan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk keperluan itu.

Pulau Cawan juga memiliki pantai Solop, yang menjadi lebih dikenal setelah mantan Gubernur Riau Rusli Zainal menyanyikan lagu "Pantai Solop".

"Wilayah ini akan kita kembangkan jadi wisata khusus alam dan penelitian," kata Andi.

"Pulau Cawan ini targetnya wisatawan khusus, lihatlah bakaunya dengan lilitan akar mengular dan sudah berusia ratusan tahun, ini unik tidak ada di tempat lain," katanya.

Bupati Indragiri Hilir HM Wardan mengatakan pemerintah kabupaten juga berencana mengembangkan wisata Pulau Cawan, yang memiliki hutan bakau 1.000 hektare.

Menurut Wardan HM Pemkab kedepan mulai melirik kawasan ini untuk dijadikan pengembangan ekowisata.

"Kami nantinya akan sediakan banana boat, akan dilengkapi dengan sarana olahraga dan lainnya, kami juga upayakan untuk mempertahankan mangrove, bakau," tuturnya.

"Di sini juga ada sungai, bisa saja kita adakan perlombaan mendayung sampan untuk menarik wisatawan," kata Wardan.

Ia membuka pintu bagi investor yang ingin menanamkan modal untuk bisnis wisata di Pulau Cawan.

"Kami persilakan dan terbuka kepada siapa saja yang ingin berinvestasi di wilayah ini sepanjang sesuai dengan upaya pengembangan dari pemerintah," kata dia.


Pewarta: Fazar Muhardi dan Vera Lusiana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017