Medan (ANTARA News) - Pemerintah akan terus melakukan revitalisasi pasar tradisional dengan anggaran sekitar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun per tahun guna meningkatkan derajat dan kesejahteraan pedagang termasuk melindungi konsumen/masyarakat.

"Pasar tradisional, pasar rakyat itu adalah budaya yang asli dari masyarakat kita (Indonesia). Transaksi yang benar, yang bisa diukur adalah di pasar tradisional sehingga harusnya dibina dan dibenahi," ujar Menteri Perdagangan Sumut Enggartiasto Lukita di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu saat menghadiri Acara Ulang Tahun Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara.

Menurut dia, di pasar modern, yang ada adalah, orang melihat, mengambil barang, pergi ke kasir, dan selesai.

"Proses tawar-menawar yang biasa terjadi dan menjadi kebiasaan dari budaya yang ada itu terjadi di semua pasar," katanya.

Karena sudah budaya atau sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, maka Pemerintah sudah komitmen untuk menaruh perhatian besar

"Presiden sudah langsung memerintahkan saya untuk memberikan perhatian kepada pasar tradisonal. Pasar tradisional diperbaiki semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan yang ada," ujar Mendag.

Kondisi pasar yang kumuh, bocor dan tidak layak lagi, diperintahkan Presiden direnovasi, rehabilitasi dan diperbaiki bersama pemerintah daerah dengan segala kemampuan yang ada.

"Pasar tradisional memang harus dubenahi karena bagaimana pedagang pasar meningkatkan ekonominya kalau kondisi pasar tidak baik," katanya.

Revitalisasi secara bertahap karena di dalam Nawacita juga ada rencana revitalisasi pasar 5.000 pasar hingga tahun 2019.

Hingga tahun 2017 pasar yang sudah direvitalisasi sudah hampir 3.000 pasar dan terus ditingkatkan di 2018 supaya menjadi 4.000 pasar dan di 2019 menjadi 5.000 pasar

Mendag mengakui memang tidak semua pasar bisa terjangkau sehingga diharapkan pasar tradisional yang besar bisa mengajak pihak swasta.

Kerja sama, kata Enggartiasto dengan catatan pihak swasta tersebut tidak boleh mengambil untung berlebihan.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017